Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengeklaim bintang sepak bola Cristiano Ronaldo menangis saat melihat seorang anak Palestina terbaring sakit dan mengucapkan takbir.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar dan salah konteks.
Narasi soal Cristiano Ronaldo menangis saat melihat seorang anak Palestina mengucapkan takbir muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Ronaldo menangis dan seorang anak mengucapkan takbir. Video tersebut diberi keterangan demikian:
Ronaldo Menangis Melihat Seorang Anak Palestina Mengucapkan Allahuakbar.
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video yang menampilkan Ronaldo sedang menangis dengan metode reverse search image.
Hasilnya, video tersebut merupakan klip dari kanal YouTube CC CLIPS ini. Video itu diambil pada 2019 ketika Ronaldo diwawancarai jurnalis Inggris, Piers Morgan.
Ronaldo menangis setelah melihat video yang menampilkan sang ayah, Jose Dinis Aveiro.
Dalam video tersebut Dinis mengaku bangga kepada Ronaldo yang menjadi bagian tim nasional Portugal di Euro 2004. Momen ketika Ronaldo menangis bisa dilihat pada menit 25:44.
Dilansir The Sun, dalam wawancara dengan Piers Morgan, Ronaldo mengungkapkan bahwa ayahnya seorang pencandu alkohol yang tidak pernah mendapat kesempatan melihatnya menjadi bintang sepak bola.
Ronaldo mengaku hampir tidak mengenali ayahnya karena jarang mengobrol, hingga sang ayah meninggal pada 2005 di usia 52 tahun.
"Saya benar-benar tidak mengenal ayah saya 100 persen. Dia adalah seorang pemabuk. Saya tidak pernah berbicara dengannya seperti percakapan pada umumnya. Itu sangat sulit," kata Ronaldo.
Klaim soal Cristiano Ronaldo menangis saat melihat seorang anak Palestina mengucapkan takbir merupakan narasi yang keliru.
Dalam video aslinya, Ronaldo menangis ketika mengingat sang ayah, Jose Dinis Aveiro. Dinis meninggal pada 2005 tanpa melihat kesuksesan Ronaldo.
Video aslinya diambil pada 2019, saat Ronaldo diwawancarai jurnalis Inggris, Piers Morgan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.