KOMPAS.com - Kapal selam pertama kali digunakan dalam Perang Revolusi Amerika, pada 7 September 1776.
Dikutip dari History, kapal selam Amerika yang diberi nama Turtle mencoba memasang bom di lambung kapal Inggris Eagle di Pelabuhan New York.
Kapal selam tersebut dikemudikan oleh Ezra Lee. Ia berhasil membawa Turtle mendekati Eagle tanpa terdeteksi.
Namun, Lee gagal memasang bom waktu di lambung Eagle karena alat bornya gagal menembus lapisan pelindung yang terbuat dari besi.
Ia mundur dan bom meledak di dekatnya. Ledakan tersebut tidak menyebabkan kerusakan, baik pada Eagle maupun Turtle.
Baca juga: Tujuh Tahun Lalu Sebuah Asteroid Dinamai Freddie Mercury...
Kegagalan itu tidak menghentikan upaya Amerika menenggelamkan kapal-kapal Inggris di Sungai Hudson. Namun, usaha itu selalu gagal karena pengemudi Turtle kurang terampil.
Satu-satunya yang dapat mengendalikan Turtle adalah penciptanya, David Bushnell. Namun karena fisiknya yang lemah, ia tidak mampu mengemudikan Turtle untuk pertempuran.
Meski Turtle gagal, Jenderal George Washington memberikan Bushnell tugas sebagai insinyur Pasukan Revolusi.
Ia berkontribusi menciptakan ranjau laut yang menghancurkan kapal perang Inggris Cereberus, dan mendatangkan malapetaka terhadap kapal-kapal Inggris lainnya.
Setelah perang, Bushnell diangkat menjadi Komandan Korps Insinyur Pasukan Amerika dan ditempatkan di West Point.
Dilansir National Geographic, David Bushnell menggagas kapal selam perang saat berkuliah di Universitas Yale pada 1775.
Ia mengikuti kabar pemberontakan Amerika sejak awal, dan membayangkan apa yang akan terjadi peperangan jika dilakukan di bawah air.
Bushnell percaya bahwa peperangan laut akan menjadi kunci Perang Revolusi. Sebab kala itu Kerajaan Inggris mendatangkan pasukan dengan kapal.
Inggris juga menggunakan angkatan laut untuk memblokade pemberontak. Lantas, Bushnell ingin melawan kapal-kapal Inggris dengan cara baru, yaitu dari bawah air.
Baca juga: USS George Washington, Kapal Selam Rudal Balistik Nuklir AS Pertama
Ia mulai membangun sebuah kapal eksperimental yang bisa menyelam dan memungkinkan pengemudinya untuk mengebom kapal lain dengan bahan peledak berjangka waktu.