Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial menyebarkan informasi keliru yang mencatut Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Surya Paloh disebut memerintahkan stasiun televisi swasta Metro TV untuk menghapus konten Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Video yang menyebut Surya Paloh memerintahkan Metro TV untuk menghapus konten AHY disebarkan oleh akun Facebook ini, pada Kamis (27/7/2023). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut judul video berdurasi 13 menit 50 detik tersebut:
PALOH TERANG²AN T0L4K AHY, PERINT4HKAN METR0 TV HAPUS K0NT3N AHY.
Setengah dari video yang diunggah berisi opini dari sejumlah orang soal potensi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Koalisi tersebut digagas oleh Partai Nasdem dan Partai Demokrat. Kemudian Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turut bergabung dalam koalisi.
Kemudian, narator mulai membacakan artikel media daring mulai menit ke-7 detik ke-16.
Narator membacakan artikel opini yang ditulis di Seword pada 28 Juni 2023.
Artikel itu membahas sejumlah polling elektabilitas nama-nama politikus yang digadang menjadi bakal capres pada Pemilu 2024.
Kendati demikian, polling tersebut dilakukan secara individu melalui Twitter, termasuk oleh akun Twitter Metro TV, tetapi twit polling tersebut telah dihapus.
Penulis artikel berasumsi bahwa hasil polling tidak sesuai kehendak Partai Nasdem, di mana keduanya merupakan partai dan stasiun televisi yang dipimpin Surya Paloh.
Kendati demikian tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa Surya Paloh meminta twit soal polling dihapus.
Sementara itu, klip video yang dipakai juga tidak mendukung klaim pada judul.