Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah konten di media sosial mengeklaim, orang kepercayaan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berupaya mengebom Istana Negara.
Bedasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut tidak benar atau hoaks.
Konten yang mengeklaim orang kepercayaan Anies Baswedan berupaya mengebom Istana Negara dibagikan di Facebook oleh akun ini pada Selasa (25/7/2023).
Berikut narasi yang dibagikan:
upaya lakukan pengeboman ke istana gagal total, orang penting anies berakhir begini
Narasi itu disertai video berdurasi 9 menit 51 detik yang telah ditonton lebih dari 33.000 kali.
Gambar thumbnail video memperlihatkan petugas forensik dan kepolisian sedang melakukan olah tempat kejadian perkara. Terlihat sesosok tubuh yang terbaring di aspal.
"Rencana serangan istana yang gagal hari ini, dua orang masih buron," demikian narasi yang dibacakan di awal video.
Setelah ditelusuri menggunakan teknik reverse image search, gambar thumbnail video tersebut tidak berkaitan dengan upaya pengeboman di Istana Negara.
Gambar serupa ditemukan di artikel Tribunnews.com, 13 November 2019, berjudul "Soal Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan, Pengamat Teroris: Ada Indikasi Terafiliasi JAD atau ISIS".
Berikut deskripsi foto Tribunnews.com:
Polisi melakukan olah TKP di lokasi terjadinya bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Ledakan akibat bom bunuh diri terjadi di halaman Markas Polrestabes Medan pada Rabu (13/11/2019) pagi, menewaskan pelaku sendiri dan melukai 5 orang lainnya.
Sementara, narator video membacakan artikel dari BBC Indonesia, 11 Desember 2016, berjudul "Rencana 'serangan istana' yang gagal hari ini, dua orang masih buron".
Artikel itu memberitakan upaya polisi mencari dua orang dari komplotan yang merencanakan serangan bom pada 11 Desember 2016 terhadap obyek vital, yakni Istana Negara.
Dilansir Antara, polisi menangkap 11 orang terkait rencana pengeboman Istana Negara pada 11 Desember 2016. Komplotan itu terafiliasi dengan Bahrun Naim, seorang anggota ISIS.