KOMPAS.com - Seri balapan Formula One (F1) memiliki sejarah yang dapat dilacak hingga 1906. Sebelum istilah F1 diresmikan pada 1950, acara itu disebut Grand Prix.
Dilansir Sportscardigest, Grand Prix pertama berlangsung pada 26 dan 27 Juni 1906, di jalan umum sekitar Le Mans, Perancis, dekat Sungai Sarthe.
Peserta Grand Prix adalah perusahaan manufaktur mobil dari berbagai negara Eropa. Syarat untuk mengikuti balapan yakni mobil tidak boleh memiliki bobot lebih dari 1.000 kilogram.
Grand Prix pertama ini diselenggarakan oleh Automobile Club of France (ACF).
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Balapan Le Mans, 84 Orang Tewas
Pemerintah kota Le Mans dan hotel lokal menyediakan dana yang diperlukan dan membujuk ACF untuk mengadakan balapan di dekat kota.
Jalan lokal sepanjang 64,11 mil dipersiapkan Automobile Club de la Sarthe sebagai jalur balap. Rutenya berbentuk seperti segitiga dengan panjang masing-masing kaki kira-kira 20 mil.
Rute tersebut dimulai dari desa Montfort di luar Le Mans, kemudian berbelok ke Bouloire ke Saint-Calais, lalu berbelok lagi ke Vibraye dan ke La Ferte-Bernard, setelah itu kembali ke Le Mans.
Di beberapa jalur, jalan pintas sementara dibangun dari papan kayu. Sekitar 40 mil pagar dibangun di berbagai titik tempat penonton berkumpul.
Garis start-finish berada di dekat Montfort dan terdapat sebuah tribune yang dapat menampung sekitar 2.000 penonton.
Baca juga: Mazda 787B, Sang Legenda yang Taklukkan Le Mans
Balapan dilakukan dua hari. Peserta melakukan enam putaran setiap hari dengan jarak total 769,36 mil. Permukaan jalan adalah tanah biasa yang kemudian dilapisi aspal.
Grand Prix Le Mans diikuti sejumlah pabrikan mobil seperti Renault, FIAT, Panhard dan Mercedes, serta sepuluh pabrikan lain yang kini tidak lagi berbisnis.
Terdapat total 34 peserta, tetapi dua gagal memulai balapan. Dua puluh tiga pebalap Perancis, enam Italia, dan tiga Jerman start satu per satu, berangkat dengan interval 90 detik.
Dikutip dari Mark Geesink, Grand Prix Le Mans 1906 berlangsung dua hari.
Mobil FIAT dengan pebalap Vincenzo Lancia menjadi yang start pertama. Lancia terus memimpin di akhir lap pertama, disusul Arthur Duray dari Lorraine-Dietrich di posisi kedua, di depan pebalap Renault Ferenc Szisz.
Saat hari semakin panas, aspal pelapis jalan meleleh dan mengepulkan awan debu. Deru mobil juga membuat batu-batu terlontar dari jalan. Permukaan jalan yang buruk membuat ban menjadi rusak, dan ini menjadi elemen kunci dalam balapan.