Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba di Pekalongan, 32 Biksu Bermalam di Kanzus Sholawat Habib Luthfi bin Yahya

Kompas.com - 25/05/2023, 17:34 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Sebanyak 32 biksu yang menjalani thudong tiba di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, pada Kamis (25/5/2023), sekitar pukul 13.00 WIB.

Rencananya mereka bermalam di Kanzus Sholawat milik Habib Luthfi bin Yahya, kemudian melanjutkan perjalanan keesokan harinya.

Para biksu disambut Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid, Kapolres Pekalongan AKBP Albertus Recky Robertho, dan sejumlah toko masyarakat.

Sementara, berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com, Habib Luthfi tidak bisa ikut menyambut karena sedang berada di luar kota.

Setelah berjalan kaki dari Kelenteng Tjeng Gie Bio, Kabupaten Pemalang, sejak pukul 09.00 WIB, para bhante dipersilakan beristirahat di dalam gedung Kanzus Sholawat.

Salah satu inisiator thudong, Bhante Kantadhammo atau Bhante Wawan, mengucapkan terima kasih karena telah diberikan tempat untuk beristirahat.

"Sebelum thudong, saya sempat bertemu dengan Habib Luthfi. Beliau mengundang kami untuk mampir, beliau minta Bhante harus bermalam," ujar Bhante Wawan, saat memberikan sambutan.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Pekalongan mengatakan, kehadiran biksu yang berasal dari Thailand, Malaysia, dan Indonesia itu menjadi salah satu momen tidak terlupakan.

Sebab, ritual thudong atau berjalan kaki melintasi empat negara baru pertama kali digelar di Indonesia.

"Alhamdulillah, kalau kita lihat dari kemarin, warga sangat antusias dalam menyambut kedatangan para biksu," ujar Afzan.

Afzan mengaku senang dengan sambutan warga Pekalongan terhadap para biksu yang sangat hangat.

"Mari kita tunjukkan masyarakat Kota Pekalongan tolerasi antarumat beragamanya sangat luar bisa," tutur dia.

Sebanyak 32 biksu yang menjalani thudong tiba di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, pada Kamis (25/3/2023), sekitar pukul 13.00 WIB.KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Sebanyak 32 biksu yang menjalani thudong tiba di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, pada Kamis (25/3/2023), sekitar pukul 13.00 WIB.

Thudong atau ritual berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur dilakukan oleh 32 biksu yang hendak merayakan Waisak 2567 BE, pada Minggu (4/6/2023).

Para biksu mulai berjalan kaki dari Nakhon Si Thammarat, sebuah kota di selatan Thailand, pada 23 Maret 2023.

Kemudian, mereka melewati Malaysia dan Singapura. Setelah beristirahat selama tiga hari di Singapura, para biksu melanjutkan perjalanan dan tiba di Pelabuhan Internasional Harbour Bay, Kota Batam, pada Senin (8/5/ 2023).

Dari Batam, mereka menuju Jakarta menggunakan pesawat dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Rabu (10/5/2023).

Selama melakukan thudong, para biksu hanya menerima makanan serta minuman dari sedekah umat, dan bermalam di suatu tempat pada malam hari.

Thudong merupakan praktik pertapaan dengan mengembara yang dilakukan Sang Buddha dan para murid.

Di negara-negara Buddhis, thudong kerap dipraktikkan oleh biksu khamatama atau biksu dhutanga yang tinggal di hutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com