Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AI Rentan Disalahgunakan, Waspadai Konten Manipulatif di Tahun Politik

Kompas.com - 12/05/2023, 10:01 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerhati komunikasi digital Universitas Indonesia Firman Kurniawan memperingatkan, konten manipulatif akan makin banyak jelang tahun politik 2024.

Ia mengatakan, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dapat dimanfaatkan untuk membuat konten palsu yang meniru atau mengatasnamakan tokoh politik tertentu.

"Saat pelaksanaan pemilu, konten deepfake atau AI yang semacam ini akan banyak," kata Firman, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Cara Gunakan AI Voice Detector untuk Deteksi Konten Suara Rekayasa

AI mampu mengolah foto, ilustrasi, suara, sampai video dengan memasukkan sampel sederhana, sehingga kekeliruan informasi di masyarakat tidak terbatas pada teks.

"Hoaks tidak tampil sekadar dalam bentuk tulisan atau pernyataan di media, tetapi langsung seolah orangnya yang ngomong," ujarnya.

Penyalahgunaan AI di dunia politik

Firman mencontohkan penyalahgunaan deepfake terhadap mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Video deepfake itu memanipulasi pernyataan Trump, seolah mendukung media sosial berbasis video buatan Rusia, RuTube.

Padahal, Trump tidak pernah membuat pernyataan semacam itu. Informasi palsu tersebut membuat masyarakat AS sampai mempertanyakan kebijakan politik negara.

Presiden AS yang kini menjabat, Joe Biden juga menjadi sasaran konten manipulatif.

Dikutip dari AP News, beredar video Biden membuat komentar yang menghina kelompok transgender.

Baca juga: Etika Menggunakan AI, agar Tidak Menjadi Penyebar Konten Menyesatkan

Ada pula video Hillary Clinton membaca teks transfobia, Bill Gates menyebut vaksin Covid-19 menyebabkan AIDS, dan aktris Emma Watson membaca Manifesto Hitler.

Semua video itu palsu hasil manipulasi.

Sementara di Indonesia beredar konten Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyanyikan lagu "Asmalibrasi".

Berdasarkan contoh-contoh di atas, AI dapat dimanfaatkan dalam banyak hal.

"Dapat dimanfaatkan untuk tujuan hiburan hingga tujuan yang serius, mampu memengaruhi keputusan orang banyak," kata Firman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com