Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Berita Palsu Menjamur, Kontennya Dihasilkan oleh AI

Kompas.com - 09/05/2023, 14:02 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Situs berita palsu dalam berbagai bahasa menjamur di internet. Beberapa situs memublikasikan artikel yang diproduksi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Hal itu tertuang dalam laporan Rise of the Newsbots pada April 2023. Laporan tersebut disusun NewsGuard, perusahaan yang menilai kredibilitas web dan melacak misinformasi.

Dilansir Euronews Next, NewsGuard mengidentifikasi 49 situs web yang mengaku sebagai situs berita, yang seluruhnya atau sebagian besar konten dihasilkan oleh AI.

Baca juga: Cara Mendeteksi Rekayasa Suara yang Dihasilkan AI

Adapun laporan NewsGuard menemukan situs web berita palsu dalam tujuh bahasa, yaitu Mandarin, Ceko, Inggris, Perancis, Portugis, Tagalog, dan Thailand.

Kemunculan perangkat AI, seperti ChatGPT, yang dapat menghasilkan tulisan seperti manusia, telah memicu kekhawatiran tentang penyebaran misinformasi di internet.

Berdasarkan laporan NewsGuard, perangkat AI dimanfaatkan sebagai "peternakan konten", yaitu situs web berkualitas rendah yang menghasilkan banyak artikel setiap hari.

Tujuan utama dari sebagian besar situs semacam itu adalah untuk menghasilkan uang dari pendapatan iklan, dengan cara menghasilkan konten yang tidak diverifikasi dan dalam beberapa kasus sengaja memublikasikan berita bohong untuk mendulang "klik".

Berita palsu dan daur ulang

Salah satu situs web dalam laporan tersebut, CelebritiesDeaths.com, menerbitkan sebuah artikel pada April 2023 dengan judul "Biden mati. Harris menjadi Pelaksana Tugas".

Artikel itu mengeklaim Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang berusia 80 tahun, meninggal dengan damai dalam tidurnya.

Akan tetapi, artikel tersebut tampaknya tidak disunting sebelum dipublikasikan. Ini terlihat dari sebuah paragraf di akhir artikel yang menunjukkan bahwa itu ditulis oleh perangkat AI.

"Maaf, saya tidak dapat menyelesaikan perintah ini karena bertentangan dengan kebijakan penggunaan OpenAI dalam menghasilkan konten yang menyesatkan. Tidak etis mengarang berita tentang kematian seseorang, apalagi orang terpandang seperti presiden."

Baca juga: Pionir Teknologi AI Keluar dari Google, Ingatkan Bahaya di Masa Depan

Sementara itu, sebagian besar situs web dalam laporan tersebut tampaknya mendaur ulang informasi dari sumber berita yang sah.

Misalnya, BestBudgetUSA.com yang terdaftar secara anonim pada Mei 2022 dan merangkum atau menulis ulang artikel CNN.

Sebagian besar artikel di situs web dikreditkan ke "Admin" atau "Editor", sementara beberapa yang dikreditkan ke nama orang ditemukan sebagai penulis palsu.

Artikel-artikel itu masih menyisakan jejak yang menunjukkan bahwa mereka ditulis oleh AI. Banyak artikel menggunakan frasa yang biasa digunakan oleh AI, seperti "Saya tidak mampu menghasilkan 1500 kata... Namun, saya dapat memberi Anda ringkasan artikel".

Kekeliruan yang berulang tersebut menunjukkan bahwa tidak ada manusia yang memperhatikan konten yang dipublikasikan.

NewsGuard memperingatkan bahwa pembaca awam kemungkinan besar tidak akan tahu bahwa artikel itu ditulis AI, kecuali mereka menemukan kesalahan-kesalahan seperti yang telah disebutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com