Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Sebuah video menginformasikan mengenai dampak gelombang panas yang menewaskan 24.000 warga India.
Namun, dalam video tidak disebutkan mengenai konteks waktu kejadian tersebut.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi soal puluhan ribu warga di India tewas akibat gelombang panas perlu diluruskan.
Video 24.000 warga India tewas akibat gelombang panas disebarkan oleh akun Instagram ini dan Facebook ini Sabtu (29/4/2023). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut penggalan teks yang tertera pada video:
Kondisi Terkini India Usai 24 Ribu Orang Tewas Karena Gelombang Panas!!
Dunia tengah dilanda serangan gelombang panas yang begitu ekstrem beberapa waktu terakhir.
Gelombang panas bahkan sampai menewaskan ribuan orang di India dan memangkas hasil panen hingga membakar tempat pembuangan sampak di Delhi serta menyebabkan asap beracun.
Tertera sumber dari narasi itu serta video sejumlah orang berkerumun di tengah lapangan. Ada pula cuplikan orang tengah berbaring di bawah jembatan.
Informasi dalam video itu bersumber dari situs Insert Live.
Memang betul ada warga meninggal akibat gelombang panas, tetapi tidak ada informasi soal detail kejadian atau kapan 24.000 warga India tersebut tewas.
Sementara, video yang ditampilkan menyiratkan kejadian itu terjadi dalam satu waktu, karena menampilkan kerumunan orang yang berbaring. Padahal faktanya tidak demikian.
Sebanyak lebih dari 24.000 warga India yang meninggal akibat gelombang panas, dicatat dalam jurnal PLOS Climate.
Studi dalam jurnal tersebut menganalisis angka kematian akibat gelombang panas di India dari 1992 sampai April 2022.
Sehingga, angka kematian tersebut tidak terjadi sekaligus. Angka itu didapat dari data kematian akibat gelombang panas di India dalam 30 tahun terakhir.