Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] 24.000 Warga India Tewas akibat Gelombang Panas dalam 30 Tahun Terakhir

Kompas.com - 05/05/2023, 15:50 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Sebuah video menginformasikan mengenai dampak gelombang panas yang menewaskan 24.000 warga India.

Namun, dalam video tidak disebutkan mengenai konteks waktu kejadian tersebut.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi soal puluhan ribu warga di India tewas akibat gelombang panas perlu diluruskan.

Narasi yang beredar

Video 24.000 warga India tewas akibat gelombang panas disebarkan oleh akun Instagram ini dan Facebook ini Sabtu (29/4/2023). Arsipnya dapat dilihat di sini.

Berikut penggalan teks yang tertera pada video:

Kondisi Terkini India Usai 24 Ribu Orang Tewas Karena Gelombang Panas!!

Dunia tengah dilanda serangan gelombang panas yang begitu ekstrem beberapa waktu terakhir.

Gelombang panas bahkan sampai menewaskan ribuan orang di India dan memangkas hasil panen hingga membakar tempat pembuangan sampak di Delhi serta menyebabkan asap beracun.

Tertera sumber dari narasi itu serta video sejumlah orang berkerumun di tengah lapangan. Ada pula cuplikan orang tengah berbaring di bawah jembatan.

Tangkapan layar unggahan dengan narasi sebagian benar di sebuah akun Facebook, Sabtu (29/4/2023), soal video 24.000 warga India tewas akibat gelombang panas.akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan narasi sebagian benar di sebuah akun Facebook, Sabtu (29/4/2023), soal video 24.000 warga India tewas akibat gelombang panas.

Penelusuran Kompas.com

Informasi dalam video itu bersumber dari situs Insert Live.

Memang betul ada warga meninggal akibat gelombang panas, tetapi tidak ada informasi soal detail kejadian atau kapan 24.000 warga India tersebut tewas.

Sementara, video yang ditampilkan menyiratkan kejadian itu terjadi dalam satu waktu, karena menampilkan kerumunan orang yang berbaring. Padahal faktanya tidak demikian.

Sebanyak lebih dari 24.000 warga India yang meninggal akibat gelombang panas, dicatat dalam jurnal PLOS Climate.

Studi dalam jurnal tersebut menganalisis angka kematian akibat gelombang panas di India dari 1992 sampai April 2022.

Sehingga, angka kematian tersebut tidak terjadi sekaligus. Angka itu didapat dari data kematian akibat gelombang panas di India dalam 30 tahun terakhir.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

Hoaks atau Fakta
Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Kritik Kepemimpinan Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] Ronaldo Kritik Kepemimpinan Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang karena Ada Kecurangan

[HOAKS] Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang karena Ada Kecurangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] RSJ di Kendari Kebanjiran 50 Pasien akibat Efek Obat PCC

[HOAKS] RSJ di Kendari Kebanjiran 50 Pasien akibat Efek Obat PCC

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Tabung Elpiji Kosong Bisa Terisi Lagi Setelah Diguyur Air Panas

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Tabung Elpiji Kosong Bisa Terisi Lagi Setelah Diguyur Air Panas

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Bill Gates Lepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

[VIDEO] Hoaks! Bill Gates Lepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Najwa Shihab Wawancarai Beckham soal Bisnis Judi Online

[HOAKS] Najwa Shihab Wawancarai Beckham soal Bisnis Judi Online

Hoaks atau Fakta
Memanfaatkan Fitur Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Memanfaatkan Fitur Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com