Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Piranha adalah Ikan Ganas Pemangsa Manusia?

Kompas.com - 17/03/2023, 08:28 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Ikan piranha kerap digambarkan sebagai makhluk ganas yang haus darah dan siap memangsa apa pun.

Penggambaran semacam ini, misalnya, muncul dalam film Piranha (1978), di mana sekelompok piranha lepas dari eksperimen militer dan memangsa pengunjung sebuah danau.

Namun, ikan asli Sungai Amazon, Amerika Selatan ini tidak seganas dalam film. Beberapa spesies piranha adalah omnivora dan memakan lebih banyak biji-bijian dibandingkan daging.

Baca juga: Mengapa Piranha Memiliki Gigi yang Sangat Tajam?

Dilansir Smithsonian Magazine, penggambaran piranha sebagai predator ganas sedikit banyak dipengaruhi cerita Theodore Roosevelt saat berkunjung ke Amerika Selatan pada 1913.

Presiden ke-26 Amerika Serikat itu menuliskan penggambarannya tentang piranha dalam buku Through the Brazilian Wilderness (1914) yang laris terjual.

"Mereka akan menggigit putus jari yang tercelup ke air; mereka memutilasi para perenang-di setiap kota di Paraguay terdapat pria yang anggota tubuhnya hilang; mereka akan mengoyak dan memangsa hidup-hidup setiap orang atau binatang yang terluka; karena aroma darah membuat mereka gila."

Roosevelt juga menceritakan pengalamannya melihat sekelompok piranha melahap seekor sapi utuh. Namun, cerita itu perlu dipahami dalam konteks yang lebih lengkap.

Untuk menyambut kedatangan Roosevelt, warga lokal sengaja mempersiapkan sebuah pertunjukan. Mereka menangkap piranha di sepanjang sungai sebelum kedatangannya.

Baca juga: Benarkah Piranha Berbahaya seperti dalam Cerita Film?

Ikan-ikan itu kemudian disimpan di sebuah kontainer tanpa diberikan makanan. Mereka kemudian melepaskan gerombolan piranha yang kelaparan itu ke sungai.

Saat Roosevelt tiba, warga melemparkan bangkai sapi ke sungai yang tentu saja langsung disantap habis oleh para piranha.

Jarang menyerang manusia

Meskipun piranha memiliki reputasi menyeramkan, namun piranha tidak akan menyerang selama tidak diganggu, sama seperti kebanyakan binatang buas di alam liar.

Spesies piranha hitam dan piranha perut merah dianggap paling agresif terhadap manusia. Kendati demikian, perenang Amerika Selatan biasa berenang di perairan yang dipenuhi piranha tanpa kehilangan anggota tubuh.

Bagi perenang, situasi berbahaya terkait piranha muncul ketika permukaan air rendah, mangsa langka, atau mereka mengganggu telur-telur yang terkubur di dasar sungai. Dengan kata lain, situasi di mana piranha merasa sangat terancam atau sangat lapar, sehingga lebih agresif.

Baca juga: 7 Hewan yang Hidup di Sungai Amazon, Piranha hingga Anaconda Hijau

Terdapat banyak kisah yang menggambarkan kumpulan piranha ganas menyerang manusia, tetapi hanya sedikit data ilmiah yang mendukung perilaku tersebut.

Dalam jurnal yang ditulis Vidal Haddad Jr dan Ivan Sazima (2003), hanya ada tiga kasus piranha memangsa manusia yang terdokumentasikan.

Korban dari kasus-kasus tersebut telah lebih dulu meninggal dunia karena sebab lain (serangan jantung dan tenggelam) sebelum dimangsa piranha.

Namun, ikan pemangsa ini kadang-kadang melukai perenang dan orang yang mandi di danau atau sungai. Sebagian besar cedera adalah satu gigitan per korban, umumnya terkait dengan ikan yang mempertahankan kelompoknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com