Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anna Atkins, Ahli Botani Inggris dan Pembuat Buku Foto Pertama

Kompas.com - 16/03/2023, 20:02 WIB
Ahmad Suudi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Metode pembelajaran melalui visual kini telah berkembang dari buku bergambar, infografik, hingga permainan kartu bergambar.

Metode belajar melalui buku yang dilengkapi foto pertama kali dilakukan ahli botani perempuan asal Inggris bernama Anna Children atau Anna Atkins, pada abad ke-19.

Dikutip dari Britannica, Anna lahir di Kent, wilayah tenggara Inggris, pada 16 Maret 1799, setelah kelahirannya, sang ibu meninggal dunia.

John George Children ayahnya, merupakan ilmuwan yang dihormati, menjadi sekretaris organisasi Royal Society, serta memiliki hubungan dengan British Museum.

Sejak kecil, Anna telah berkegiatan keilmuan bersama ayahnya. Pada usia sekitar 20 tahun, dia menggambar untuk terjemahan Genera of Shells, buku pengelompokan jenis kerang karya Jean Lamarck (1823).

Buku terjemahan yang ditulis ayahnya itu semakin lengkap dengan 200 gambar ilustrasi yang dibuat Anna. Kemudian, dia lebih tertarik mendalami pengetahuan tumbuhan atau botani, daripada hewan.

Anna menikah dengan John Pelly Atkins pada 1825. Pernikahan itu tidak menghentikan aktivitas keilmuannya. Setelah menikah, Anna bergabung dengan Botanical Society of London.

Buku pertama yang dilengkapi foto

Anna juga mengenal ahli kimia William Henry Fox Talbot dan astronom sekaligus ahli kimia Sir John Herschel, yang merupakan anggota Royal Society dan kolega ayahnya.

Dia belajar fotografi pada mereka, terutama Herschel yang merancang tekni fotografi cyanotype pada tahun 1842. Jenis fotografi ini menggunakan teknik pencetakan memanfaatkan matahari.

Caranya, benda yang akan dicetak diletakkan di atas selembar kertas yang telah diresapi oleh ferric ammonium citrate (FAC) dan potassium ferricyanide.

Kertas dan benda itu kemudian dijemur, lalu dicuci menggunakan air. Setelah benda itu dilepas, akan meninggalkan bekas permukaan berwana lebih cerah dan meniru bentuk benda yang ditempelkan sebelumnya.

Sementara bagian kertas yang tidak tertempeli benda itu akan berwarna biru tua. Cara itu akhirnya dikenal sebagai blueprint atau cetak biru, yang dimanfaatkan di bidang teknik dan arsitektur.

Anna menggunakan teknik itu untuk memotret berbagai jenis ganggang yang ditemukan di Kepulauan Inggris. Bagian pertamanya terbit tahun 1843 dengan judul British Algae: Cyanotype Impressions.

Ia terus memproduksi buku hingga tahun 1850 dengan total 12 bagian. Tiga tahun kemudian atau pada 1863, ia mempublikasikan semuanya, 389 fotogram, disertai keterangan tertulis dan naskah panjang di bagian lain.

Rangkaian penyusunan buku itu dianggap yang pertama di dunia, dalam upaya mengajarkan ilmu botani melalui buku yang dilengkapi foto.

Satu tahun berikutnya, ia bekerja sama dengan seorang teman bernama Anne Dixon untuk membuat album foto tumbuhan berjudul Cyanotypes of British and Foreign Flowering Plants and Ferns.

Dengan hasil-hasil kerjanya itu, Anna tak hanya dikenal sebagai ahli botani, tetapi juga fotografer. Ia meninggal di tempat kelahirannya, Kent, pada 9 Juni 1871.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com