Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim, Presiden Joko Widodo geram karena sebagian Pulau Maluku diambil oleh China.
Klaim itu beredar di Facebook dalam bentuk tangkapan layar judul artikel yang diterbikan pada 20 Februari 2023.
Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi bahwa Jokowi geram karena sebagian Pulau Maluku diambil oleh China muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini, ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan sebuah artikel yang diterbitkan pada 20 Februari 2023 dengan judul:
Jokowi Geram pulau Maluku sudah diambil China sebagian
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com dengan teknik reverse image search diketahui bahwa judul artikel merupakan hasil rekayasa.
Artikel aslinya identik dengan yang ada di laman ini, berjudul “Sisa Setahun Berkuasa, Jokowi Baru Fokus Atasi Stunting dan Kemiskinan”.
Dalam artikel tersebut tidak terdapat informasi tentang Jokowi yang geram karena sebagian Pulau Maluku diambil oleh China. Di samping itu, tidak ditemukan informasi bahwa China telah mengambil sebagian Pulau Maluku.
Artikel tersebut hanya memuat penjelasan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyebut program penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem menjadi salah satu fokus pada tahun terakhir pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Sri Mulyani mengatakan bahwa Jokowi telah memberikan sejumlah arahan kepada jajarannya untuk fokus menjalankan program-program prioritas di tahun terakhir masa jabatannya.
Salah satu program prioritas yang menjadi perhatian Jokowi yakni upaya penurunan kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada tahun 2024 dan penurunan angka stunting.
“Ini berarti keseluruhan total kemiskinan akan menurun dan juga dari kebutuhan untuk pendanaannya akan dilakukan prioritas untuk tahun ini dan tahun depan,” ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (20/2/2023).
Sri Mulyani mengatakan, pemerintah perlu meningkatkan alokasi anggaran dalam rangka mengatasi permasalahan stunting.
“Untuk stunting diharapkan untuk turun ke 3,8 persen. Ini berarti perlu upaya, effort tambahan yang keras dan alokasi anggaran yang disediakan untuk tahun ini dan tahun depan,” lanjutnya.
Narasi yang menyebut Presiden Jokowi geram karena China mengambil sebagian Pulau Maluku tidak benar atau hoaks.
Judul artikel yang beredar merupakan hasil rekayasa. Artikel aslinya membahas mengenai penurunan kemiskinan dan stunting yang menjadi salah satu fokus Presiden Jokowi pada akhir masa jabatannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.