KOMPAS.com - Penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi bahan hoaks yang beredar di Facebook.
Narasi yang beredar antara lain, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak terima Lukas dijemput paksa oleh KPK.
Klaim bahwa AHY tidak terima kader partainya itu dijemput paksa KPK salah satunya disebarkan oleh akun Facebook ini.
Disebutkan pula bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga memiliki sikap yang sama.
Video berdurasi lima belas menit itu memperlihatkan seorang pria yang mengatakan informasi seputar penangkapan Lukas di rumah makan dekat Markas Brimob Papua, Selasa (10/1/2023).
Klaim bahwa AHY dan SBY tidak terima Lukas dijemput paksa, tertulis dalam keterangan unggahan tersebut.
Berikut keterangan unggahan selengkapnya:
Demokrat Kejang2??Gak Terima Lucas Enembe Dijemput Paksa KPK, SBY-AHY 'Diberondong' Moeldoko-Jokowi #beritaterkini #beritaviral #PartaiDemokrat
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri informasi yang disampaikan dalam video itu menggunakan mesin pencari dan kata kunci, untuk menemukan sumber informasi yang digunakan.
Ditemukan bahwa narasi dalam video itu sama dengan tujuh berita terkait penangkapan Lukas. Di antaranya kronologi penangkapan yang dalam berita ini, ini, ini dan ini.
Kemudian berita tentang tanggapan petinggi Partai Demokrat dan Presiden Joko Widodo, serta data kader Partai Demokrat yang terjerat korupsi.
Lukas ditangkap terkait kasus dugaan suap Rp 1 miliar terkait pembangunan infrastruktur.
Setelah dibaca, berita-berita itu tidak menyebutkan bahwa AHY dan SBY tidak terima atas penjemputan paksa Lukas.
Setelah disimak hingga selesai, dalam video yang beredar pun tak ada pernyataan seperti itu.
Justru sebaliknya, dikutip dari Kompas.id, AHY mengajak warga Papua untuk tenang dan memberi kesempatan pada proses hukum dalam menangani dugaan kasus suap itu, dalam pernyataan resmi, Kamis (12/1/2023).
Dalam pernyataan yang disampaikannya di Kantor DPP Demokrat itu, AHY juga berharap agar kasus tersebut diusut sampai tuntas dan sehingga tidak terjadi tebang pilih.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, dapat disimpulkan bahwa narasi AHY dan SBY tidak terima atas penjemputan paksa Lukas adalah hoaks.
Berita-berita yang dijadikan sumber informasi unggahan Facebook itu tidak ada yang menyatakan narasi itu.
Dalam pernyataan resminya, AHY mengajak masyarakat Papua bersikap tenang dan memberikan kesempatan pada proses hukum untuk kasus tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.