Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AJI: Kekerasan Digital terhadap Jurnalis Meningkat Tajam

Kompas.com - 16/01/2023, 17:31 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mencatat, kasus kekerasan digital terhadap jurnalis meningkat tajam sepanjang 2022. 

Sedikitnya ada 15 serangan dan gangguan yang dilaporkan kepada AJI Indonesia. Kasus tersebut dialami oleh 43 awak redaksi dari sembilan organisasi media.

Koordinator Bidang Internet AJI Indonesia, Adib Asfar memaparkan, angka itu meningkat tajam dari tahun sebelumnya.

"Ada peningkatan yang sangat tajam. Pada 2020 ada 7 kasus, pada 2021 ada 5 kasus, sementara pada 2022 ada 15 kasus," ungkap Adib, dalam peluncuran Laporan Situasi Keamanan Jurnalis Indonesia 2022, Senin (16/1/2023).

Serangan DDoS

Sejumlah situs media mengalami serangan Distributed Denial of Service (DDoS) atau penolakan layanan secara terdistribusi.

Serangan yang terjadi yakni dalam bentuk kepadatan server, sistem, atau jaringan membuat sebuah situs sulit, bahkan tidak dapat dikunjungi.

Serangan DDoS berakibat pada terhambatnya akses publik kepada informasi dan kebebasan berekspresi, sehingga melanggar Pasal 19 Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik (ICCPR).

Berdasarkan catatan AJI Indonesia, setidaknya terjadi enam kasus serangan DDoS terhadap media selama 2020 hingga Oktober 2022.

Serangan ini dialami oleh media, seperti Narasi, Konde.co, Batamnews, dan Tempo.

Situs media tersebut dibanjiri permintaan data dan kunjungan sangat banyak, melebihi kapasitas server. Hal ini menyebabkan situs tidak dapat diakses.

AJI Indonesia melihat ada pola khas dari serangan DDoS selama ini. Pola itu adalah kesamaan alamat internet protokol (IP address).

"Ada tipe serangan yang sangat khas, ada IP yang identik dalam serangan digital ini," ujar Adib.

Peretasan terhadap awak media

Kekerasan digital berupa peretasan terhadap awak media, dilakukan dengan membobol akun media sosial hingga aplikasi perpesanan.

Salah satu kasus serangan digital terbesar yang tercatat sepanjang 2022 adalah peretasan terhadap awak media Narasi.

Tidak hanya reporter, peretasan juga dialami oleh pemimpin redaksi, manajer, bagian keuangan, hingga produser. Selama 24-29 September 2022, sebanyak 37 awak redaksi Narasi mengalami peretasan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi 'Online'

[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com