KOMPAS.com - Statistik mengenai pernikahan pria muda Korea Selatan (Korsel) berusia antara 20 hingga 30-an tahun muncul di forum daring, Tcafe2a.
Data yang disajikan secara naratif itu lebih fokus membahas pernikahan pria muda dengan warga negara asing (WNA), atau yang di forum itu disebut pernikahan internasional.
Dilansir oleh AFP, dalam unggahan itu disebutkan bahwa satu dari enam pernikahan pria muda Korsel merupakan perkawinan dengan WNA.
Artinya, sekitar 17 persen pria usia 20 hingga 30-an tahun menikah dengan WNA pada 2021. Dipaparkan juga perbandingan data antara tahun 2019 dan 2021.
Data pada 2019 menunjukkan, sebesar 8,9 persen pernikahan pria Korsel usia 20an tahun dengan warga asing. Kemudian pada 2021, angkanya meningkat menjadi 14,5 persen.
Sementara, sebanyak 13,9 persen pria Korsel berusia 30-an tahun menikah dengan WNA pada 2019, kemudian meningkat menjadi 17,9 persen pada 2021.
Unggahan itu menyimpulkan bahwa semakin banyak perempuan Korsel yang menolak ajakan menikah, sehingga semakin banyak pria muda Korsel yang menikah dengan WNA.
Klaim serupa juga diunggah di sini, sini, sini, dan sini. Benarkah data-data yang disebarkan itu?
Penelusuran informasi yang dilakukan AFP menunjukkan, data yang beredar tersebut keliru. Penelusuran dimulai dengan menggunakan mesin pencari dan kata kunci.
Ditemukan berita berjudul "Peningkatan jumlah pria berusia 20-an dan 30-an yang menikah dengan wanita asing" yang diterbitkan media Korsel, Chosun Ilbo.
Berita itu mengutip data dari badan resmi statistik Korsel. Namun berita tidak menyebutkan satu dari enam pernikahan pria usia 20-30 tahun pada 2021 merupakan perkawinan internasional.
Di sisi lain, juru bicara badan statistik Korsel menjelaskan kepada AFP bahwa persentase pernikahan pria berusia 20-30 tahun dengan WNA atau naturalisasi pada 2021 adalah 3,2 persen.
"Jelas jauh di bawah satu dari enam (sekitar 17 persen)," kata juru bicara tersebut.
Perbandingan data antara tahun 2019 dan 2021 juga keliru. Dengan demikian, kesimpulan semakin banyak perempuan Korsel menolak ajakan menikah tidak valid.
Unggahan menyesatkan itu ditengarai memakai data pernikahan pria Korsel usia 25-34 tahun, bukan 20-39 tahun. Jumlah pernikahan antara dua orang asing pun ikut dimasukkan secara keliru dalam data itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.