Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Air Rebusan Mi Instan Tak Berbahaya untuk Dikonsumsi

Kompas.com - 12/01/2023, 20:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial menyebut air rebusan mi instan berbahaya untuk dikonsumsi karena mengandung lilin.

Sehingga ketika membuat mi instan kuah, air rebusan pertama harus dibuang. Namun narasi tersebut keliru dan ada yang perlu diluruskan.

Narasi yang beredar

Narasi yang menyebut air rebusan mi instan berbahaya beredar di media sosial, dua di antaranya dibagikan oleh akun Facebook ini dan Twitter ini.

Salah satu akun menuliskan demikian:

Padahal yg bahaya dari mie instan itu lapisan pengawetnya yaitu sejenis lapisan lilin gtu yg disebut minyak sama om2 ini direbus hingga matang selain agar matang ya memang supaya lapisan lilin itu luntur, makanya air rebusan mie selalu kuning keruh berminyak,

lilin pengawet pada mie pun bisa meningkatkan resiko kanker pada manusia, ini malah disuruh diiket,

makanya alangkah baiknya klo mau bikin mie rebus, air rebusannya dibuang, baru kita gunain air panas dari dispenser, info ngaco ya gess ya, jangan cuma gara2 enak tapi bikin kita menyesal dikemudian hari,

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bahwa air rebusan mi instan berbahaya untuk dikonsumsiAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bahwa air rebusan mi instan berbahaya untuk dikonsumsi

Penelusuran Kompas.com

Diberitakan Kompas.com pada Sabtu (19/6/2021), dokter dan ahli gizi Tan Shot Yen menjelaskan, air rebusan mi instan yang berubah warna tidak membahayakan dan tetap bisa dikonsumsi langsung bersama mi instan.

"Semua isi yang sudah masuk kemasan makanan dan teregistrasi BPOM itu artinya sudah aman dan higienis menurut standar. Jika air rebusannya bahaya, maka mi lebih bahaya lagi dong? Wah, itu menyesatkan," katanya, saat dihubungi, Selasa (15/6/2021).

Kendati begitu mengonsumsi mi instan terlalu sering juga tidak baik bagi kesehatan. Sebab,  akan menimbulkan masalah kesehatan, seperti pencetus obesitas hingga gangguan gizi, terutama pada tumbuh kembang anak.

“Istilah bahaya itu relatif. Enggak ada orang makan mi instan lalu kejang-kejang atau langsung sakit. Nah, urusannya beda jika disebut berbahaya bila jadi kecanduan, terlalu sering, dan terlalu banyak. Karena itu, biasakan baca label dan pahami kebutuhan tubuh," kata Tan.

Sementara itu, dalam buku terbitan Gramedia Pustaka Utama berjudul Mi Instan Mitos, Fakta dan Potensi (2016) yang ditulis FG Winarno disebutkan bahwa air rebusan mi instan justru mengandung nutrisi.

Terdapat garam (mineral) dan vitamin dalam air rebusan mi instan yang larut saat mi instan dipanaskan atau direbus. Selain itu, membuang air rebusan mi instan dapat menurunkan cita rasa mi instan.

Kesimpulan

Narasi yang menyebut air rebusan mi instan berbahaya bagi kesehatan karena mengandung bahan lilin tidak benar. Meski warna air menjadi keruh, namun air rebusan pertama mi instan tetap aman untuk dikonsumsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi 'Online'

[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Ikan Raksasa di Danau Hogganfield pada 1930

[HOAKS] Foto Ikan Raksasa di Danau Hogganfield pada 1930

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Penayangan Episode Terakhir 'Friends' pada 2004

Kilas Balik Penayangan Episode Terakhir "Friends" pada 2004

Sejarah dan Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Perubahan Iklim Sebabkan Kasus DBD Meningkat?

CEK FAKTA: Benarkah Perubahan Iklim Sebabkan Kasus DBD Meningkat?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Mitos dan Kabar Bohong Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang...

INFOGRAFIK: Mitos dan Kabar Bohong Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang...

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire, Jokowi Perlihatkan Kartu Kabur Saat Demo Sambil Tertawa

INFOGRAFIK: Konten Satire, Jokowi Perlihatkan Kartu Kabur Saat Demo Sambil Tertawa

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Pertalite Sudah Tidak Tersedia di SPBU Pertamina

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Pertalite Sudah Tidak Tersedia di SPBU Pertamina

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Penunjukan Sivakorn Pu-Udom Jadi VAR Laga Indonesia Vs Guinea

[KLARIFIKASI] Belum Ada Penunjukan Sivakorn Pu-Udom Jadi VAR Laga Indonesia Vs Guinea

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

Hoaks atau Fakta
Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com