Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twitter Kembali Longgarkan Kebijakan, Iklan Politik Diizinkan

Kompas.com - 07/01/2023, 14:54 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah kebijakan baru diterapkan platform media sosial Twitter setelah dipegang pengusaha Elon Musk.

Kali ini, Twitter berencana mengizinkan iklan politik untuk muncul di platformnya.

Perusahaan berbasis di San Francisco, Amerika Serikat, itu berupaya meningkatkan pendapatan perusahaan, salah satunya melalui iklan.

Kebijakan ini bertolak belakang dengan kebijakan iklan sebelumnya. Sebagai langkah awal, iklan politik baru akan diterapkan di Amerika Serikat.

Tindakan kontroversial Elon

Sejak 2019, Twitter telah melarang konten politik untuk beriklan melalui platformnya. Saat itu, Twitter berpandangan bahwa suara politik seharisnya diperoleh, bukan dibeli.

Namun, di tangan Elon Musk, kebijakan platform soal iklan politik berubah.

Dilansir dari New York Times, Selasa (3/1/2023), Elon beralasan, salah satu tujuannya dalam mengambil alih Twitter adalah untuk melonggarkan aturannya tentang jenis konten yang akan diizinkan di platform.

Selain eksodus besar-besaran, berbagai tindakan kontroversial Elon Musk berpengaruh signifikan pada pendapatan Twitter.

Twitter pun mengambil tindakan akan memulai langkah yang memungkinkan pemasar untuk mempromosikan konten tentang masalah politik.

Keputusan ini jadi perbincangan di antara kaum konservatif dan liberal di Amerika Serikat.

Iklan berbasis sebab

Ada yang disebut kebijakan iklan berbasis sebab atau cause-based advertising di Twitter.

Dikutip dari Reuters, Selasa (3/1/2023), Kepala Kepercayaan dan Keamanan Twitter Ella Irwin mengatakan, tak hanya politik, perusahaannya juga akan mengizinkan iklan yang berbasis sebab.

Maksudnya, iklan yang bersifat mengedukasi atau meningkatkan kesadaran tentang isu-isu, seperti pendaftaran pemilih, perubahan iklim, atau program pemerintah semacam sensus.

Di bawah manajemen sebelumnya, Twitter mengizinkan iklan berbasis sebab dengan beberapa batasan, termasuk iklan dalam bentuk penargetan mikro untuk menjangkau kelompok orang tertentu.

Sementara itu, manajemen Twitter sekarang berpandangan bahwa iklan berbasis sebab dapat memfasilitasi percakapan publik soal topik-topik penting.

Mereka juga berencana untuk memperluas bentuk lain dari iklan politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com