KOMPAS.com - Sebuah unggahan berupa artikel menyatakan bahwa CEO Moderna, Stephane Bancel, dieksekusi mati Korps Advokat Jenderal Hakim Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), pada 18 November 2022.
Moderna merupakan perusahaan bioteknologi yang berkedudukan di AS, yang memproduksi vaksin Covid-19 dengan memanfaatkan mRNA, yang telah diinjeksikan pada manusia di berbagai negara.
Artikel tersebut menulis, Bancel telah melakukan kejahatan dengan mengaku sebagai profesor kesehatan dan memproduksi vaksin Covid-19. Padahal, dia tidak memiliki latar belakang yang mendukung.
Kemudian, artikel menyebutkan, vaksin Covid-19 yang diproduksinya telah menyebabkan kematian dan penjualannya membuat kekayaan Bancel naik dari 657 juta dollar menjadi 5,04 miliar dollar AS.
Dilansir dari Reuters, artikel di situs Real Raw News itu juga telah dibagikan di media sosial, salah satunya oleh akun Instagram ini.
Namun, berdasarkan penelusuran Reuters tidak ditemukan bukti terkonfirmasi mengenai klaim Bancel diekseskusi mati Angkatan Laut AS.
Tidak ditemukan keterangan perisitiwa eksekusi seperti yang disebutkan, dalam situs resmi Korps Advokat Jenderal Hakim Angkatan Laut, maupun Moderna.
Pihak Moderna tidak memberikan komentar. Sementara petugas urusan publik Korps Advokat Jenderal Hakim Angkatan Laut AS, Patricia Babb, membantah klaim tersebut.
"Ini adalah informasi yang salah," kata Babb melalui keterangan tertulis.
Di sisi lain, setelah 15 November 2022, hari yang disebutkan dia dieksekusi, Bancel tampak tampil di sejumlah kegiatan. Salah satunya melakukan wawancara ini.
Temuan fakta-fakta itu membantah klaim yang diajukan oleh artikel di Real Raw News tersebut.
Namun, perlu dicatat bahwa situs tersebut menayangkan disclaimer, yang menyatakan bahwa konten yang diunggah mengandung informasi, pendidikan, hiburan, humor, parodi hingga sindiran.
Berdasarkan hasil penelusuran itu, Reuters menyimpulkan bahwa klaim bahwa CEO Moderna Bancel dieksekusi mati oleh Angkatan Laut AS merupakan hoaks.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.