Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Video Artificial Intelligence Memprediksi Revolusi Manusia Menjadi Siborg

Kompas.com - 26/10/2022, 09:09 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan perubahan berkala dari primata menjadi manusia, hingga menjadi setengah robot atau siborg.

Video berdurasi 39 detik itu diklaim sebagai video yang dibuat oleh mesin kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Disebutkan bahwa video itu adalah hasil dari ramalan AI mengenai akhir evolusi manusia.

Contohnya seperti diunggah oleh akun Twitter ini pada Rabu (19/10/2022) dan akun ini di hari yang sama.

Pada salah satu unggahan, video itu viral dengan mendapat lebih dari 251.000 likes, 11.700 quotes, dan 42.200 retweets.

Namun, benarkah video itu merupakan hasil ramalan AI terhadap evolusi manusia?

Dibuat oleh seniman digital

Tidak benar bahwa video itu merupakan kecanggihan AI yang mampu mengasumsikan evolusi manusia hingga menjadi siborg.

Dilansir dari Newsweek, Senin (24/10/2022), pembuat video itu adalah seorang manusia. Dia adalah seniman digital bernama Fabio Comparelli.

Comparelli memberi klarifikasi bahwa narasi yang dibangun di media sosial soal video buatannya adalah keliru.

"Orang-orang salah ketika mereka mengatakan 'inilah yang dibayangkan AI untuk evolusi manusia'," kata Comparelli.

Animasi itu dibuatnya memang menggunakan bantuan AI untuk menghasilkan gambar dalam pikirannya, berdasarkan deskripsi tes cepat dalam tahap utama pembuatannya.

"Saya yang memutuskan dari A sampai Z tema dan deskripsi setiap gambar, mulai dari monyet, manusia prasejarah, manusia abad pertengahan, manusia modern, cyborg, alien hingga singularitas di mana kita kembali ke panggung dari informasi mentah," jelasnya.

Sehingga dapat disimpulkan, AI tidak memiliki kecerdasan tersendiri untuk meramal atau menarasikan evolusi manusia melalui gambar atau animasi.

"AI tidak memiliki kecerdasan dalam dirinya sendiri selain mengambil gambar dari database besar untuk menawarkan visual kepada saya sehubungan dengan deskripsi gambar yang saya minta," ucap Comparelli.

Alat yang digunakan

Comparelli membuat video animasi dengan menggunakan Stable Diffusion, model open source yang dikembangkan oleh Stability AI.

Alat itu merupakan mesin pembelajaran yang menghasilkan gambar berdasarkan petunjuk teks yang diinput oleh manusia.

Ketika teks diinput, AI menyarankan ribuan gambar yang dihasilkan komputer berdasarkan setiap deskripsi.

Dari ribuan gambar itulah, seniman digital itu memilih 900 gambar untuk membuat bingkai dan animasi sebagai sentuhan akhirnya.

Seniman digital asal Italia itu tidak ingin karyanya disalahpahami karena alat-alat yang digunakannya relatif baru.

"Penting untuk mendidik orang tentang alat-alat baru ini dan tidak mencampuradukkannya. Harus dipahami bahwa hasil AI hanyalah cerminan dari keinginan penciptanya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

Hoaks atau Fakta
Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Kritik Kepemimpinan Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] Ronaldo Kritik Kepemimpinan Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang karena Ada Kecurangan

[HOAKS] Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang karena Ada Kecurangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] RSJ di Kendari Kebanjiran 50 Pasien akibat Efek Obat PCC

[HOAKS] RSJ di Kendari Kebanjiran 50 Pasien akibat Efek Obat PCC

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Tabung Elpiji Kosong Bisa Terisi Lagi Setelah Diguyur Air Panas

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Tabung Elpiji Kosong Bisa Terisi Lagi Setelah Diguyur Air Panas

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Bill Gates Lepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

[VIDEO] Hoaks! Bill Gates Lepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Najwa Shihab Wawancarai Beckham soal Bisnis Judi Online

[HOAKS] Najwa Shihab Wawancarai Beckham soal Bisnis Judi Online

Hoaks atau Fakta
Memanfaatkan Fitur Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Memanfaatkan Fitur Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com