Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan video dengan narasi yang mengeklaim bahwa bawang merah dapat mengobati luka akibat gigitan ular berbisa beredar di media sosial.
Dalam video itu, disebutkan bahwa ketika digigit ular, korban sebaiknya segera mengunyah bawang merah hingga lembut, kemudian ditempelkan pada bagian yang luka.
Namun, berdasarkan keterangan ilmiah dari Dokter Spesialis Toksikologi ular berbisa, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi tentang bawang merah dapat mengobati luka gigitan ular berbisa dibagikan oleh akun Facebook ini.
Akun tersebut membagikan sebuah video yang mengeklaim bahwa luka gigitan ular dapat sembuh dengan menempelkan bawah merah yang telah dikunyah halus.
Narator video mengatakan, tips tersebut telah terbukti, karena pernah dilakukan pada temannya yang terkena gigitan ular kobra.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi bawang merah dapat mengobati luka akibat gigitan ular pernah muncul pada tahun 2021.
Dilansir dari Kompas.com, Dokter Spesialis Toksikologi ular berbisa, dr Tri Maharani MSi SpEm menegaskan, informasi penanganan gigitan ular berbisa dengan bawang merah tersebut tidak benar.
"Ini hoaks yang enggak habis-habis. Teganya ada yang menyesatkan bangsa kita dengan informasi yang salah seperti ini," ujar Tri.
Menurut dia, penanganan pertama yang tepat ketika terkena gigitan ular adalah imobilisasi atau dibuat tidak bergerak sepenuhnya. Setelah itu, segera dibawa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan secara medis.
Imobilisasi merupakan langkah penting pertama yang harus dilakukan, karena bisa ular masuk ke dalam tubuh manusia tidak melewati pembuluh darah. Bisa itu masuk melalui lymphogen atau lewat kelenjar lymfe.
"Jadi kelenjar lymfe itu secara fisiologis pumpingnya dari pergerakan otot. Jadi ketika ada pergerakan otot maka aliran cairan lymfe beredar keseluruhan tubuh. Ya begitulah jadi venom menyebar," kata Tri.
Jika hasil pemeriksaan didapati dalam fase yang masih lokal, cukup observasi selama 48 jam dengan obat pertolongan pertama. Sementara jika bisa ular sudah menyebar dan merusak organ maka perlu diberi obat anti bisa.
"Kalau menjadi fase yang sudah lebih lanjut di mana udah menyebar dan merusak organ atau multiple organ disfunction, ya diberi obat antivenom atau antibisa ular obat anticholinesterase," ujar dia.
Sedangkan jika korban mengeluhkan gangguan napas, maka akan diberikan ventilator.
Narasi tentang bawang merah dapat mengobati luka gigitan ular berbisa tidak benar atau hoaks.
Dokter Spesialis Toksikologi ular berbisa, dr Tri Maharani MSi SpEm, menjelaskan bahwa penanganan pertama yang tepat ketika terkena gigitan ular adalah imobilisasi.
Kemudian, segera mungkin dibawa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan secara medis.
Informasi ini hoaks yang perlu diluruskan agar masyarakat tidak membuat langkah yang keliru saat mengalami kondisi darurat setelah digigit ular.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.