KOMPAS.com - Chelsea FC yang bermarkas di London, Inggris dikabarkan mengubah namanya menjadi London Cowboys. Kabar ini ramai diperbincangkan di media sosial Twitter.
Menurut warganet, perubahan nama ini menyusul pergantian pemilik Chelsea dari taipan Rusia Roman Abramovich ke pengusaha Amerika Serikat Tood Boehly pada akhir Mei 2022.
I hear say they wan rename Chelsea London cowboys ????????????
— BASH-AAR ???? (@FaruqBashar) September 18, 2022
Changing Chelsea to London Cowboys actually makes sense. pic.twitter.com/fhnj27nDcn
— Wedjong Kwowe (@Wedjongkwowe2) September 17, 2022
Dilansir dari Tribuna, kabar yang menyebutkan Chelsea FC berganti nama menjadi London Cowboys dipastikan tidak benar.
Pemilik baru Chelsea, Todd Boehly, tidak memiliki rencana untuk mengganti nama klub.
Menurut Tribuna, kabar ini bermula dari sebuah artikel yang dipublikasikan oleh situs web satire, Soccer On Sunday.
Pada 15 September 2022, Soccer On Sunday menerbitkan sebuah post artikel satire berjudul "Boehly Mengumumkan Chelsea akan diganti namanya menjadi 'London Cowboys'".
Artikel itu berisi wawancara fiktif dengan Boehly.
"Penggemar akan menyukai nama baru ini. Setiap kali Aubama…Auyanga….setiap kali penyerang kami menghasilkan satu gol, semua penggemar Cowboys di Boehly Bowl akan bersorak. Itu mengingatkan saya, stadion juga sedang berganti nama."
Artikel itu menyatakan, bahwa Boehly mengatakan perubahan ini baru permulaan. Untuk proyek jangka panjang, dia melihat waralaba Cowboys pindah ke Boston atau New York.
"Saya yakin penggemar kami yang luar biasa tidak akan keberatan melakukan penerbangan jarak jauh ke setiap pertandingan kandang. Mungkin kami akan memberikan diskon 10 persen untuk setiap pretzel di Boehly Bowl bagi mereka yang melakukan perjalanan."
Tribuna menyebutkan bahwa artikel satire ini merupakan sindiran terhadap pernyataan Boehly baru-baru ini yang mengusulkan peluncuran All-Stars Premier League bergaya all star ala Amerika.
Pemilik baru Chelsea itu diolok-olok karena dianggap tidak memahami cara kerja sepak bola dan mencoba memaksakan gaya Amerika ke Liga Primer Inggris.
Dilansir dari The Guardian, ide untuk mengadakan All-Stars Premier League disampaikan Boehly pada 13 September 2022 dalam forum Salt Conference di New York.
"Pada akhirnya saya berharap Liga Primer mengambil sedikit pelajaran dari olahraga Amerika," kata Boehly.
"Dan benar-benar mulai mencari tahu, mengapa kita tidak mengadakan turnamen dengan empat tim olahraga terbawah, mengapa tidak ada pertandingan All-Star?" ucapnya.