Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 September 1932: Gandhi Mulai Mogok Makan, Protes Pemilu Berkasta India

Kompas.com - 16/09/2022, 18:27 WIB
Ahmad Suudi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mohandas Karamchand Gandhi atau Mahatma Gandhi dikenal sebagai tokoh asal India yang melakukan aksi mogok makan demi mencegah bentrok kelompok Hindu dan Islam di negerinya.

Namun sesungguhnya, Gandhi menggunakan aksi yang sama untuk beberapa kampanye, yakni menekan Inggris, penjajah negaranya, hingga menolak pengkastaan dalam pemilu.

Dilansir dari History.com, Gandhi dipenjara beberapa kali olah Inggris karena menyerukan pembangkangan sipil demi menuntut kemerdekaan India dari Inggris.

Dalam melakukan perjuangan kemerdekaan itu, Gandhi memilih teguh pada cara pasif dan anti-kekerasan. Menurut dia, kekerasan tidak akan mendatangkan solusi.

Gandhi muncul dengan konsep gerakan perlawanan Satyagraha yang dimaknai menuntut kebenaran, dengan menolak sistem pajak dan perdagangan yang merugikan rakyat India.

Baca juga: Saat Mahatma Gandhi Dilempar dari Kereta Api Afrika, lalu Cetuskan Pembangkangan Sipil Pertamanya...

Kolonial Inggris tetap harus berhati-hati dalam menangani Gandhi karena memiliki jutaan pengikut setia yang berpotensi bereaksi bila satu hal buruk terjadi padanya.

Inggris memilih memenjarakannya sejak 1922 sampai 1924. Setelah keluar dari penjara dan bertahun-tahun vakum, Gandhi beraksi lagi tahun 1930.

Inggris memenjarakannya lagi dan lagi, hingga tanggal 16 September 1932, ia mengumumkan memulai aksi mogok yang disebut "puasa sampai mati."

Deretan aksi mogok makan Gandhi

Gandhi tidak setuju terhadap konstitusi baru India yang juga diizinkan Inggris, yang menyatakan bahwa rakyat kelas rendah akan diwakilkan dalam pemungutan suara di pemilu.

Kelas terendah yang bahkan dikenal sebagai kelompok rakyat "tak tersentuh" tidak boleh memilih langsung dalam pemilu sampai 70 tahun ke depan.

Gandhi berkeyakinan kelas "tak tersentuh" ini bahkan tidak akan pernah mendapatkan kesempatan memilih langsung dalam pemilu nantinya.

Baca juga: Nathuram Godse, Misteri Konspirasi Pembunuh Mahatma Gandhi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

Hoaks atau Fakta
Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com