KOMPAS.com - Mohandas Karamchand Gandhi atau Mahatma Gandhi dikenal sebagai tokoh asal India yang melakukan aksi mogok makan demi mencegah bentrok kelompok Hindu dan Islam di negerinya.
Namun sesungguhnya, Gandhi menggunakan aksi yang sama untuk beberapa kampanye, yakni menekan Inggris, penjajah negaranya, hingga menolak pengkastaan dalam pemilu.
Dilansir dari History.com, Gandhi dipenjara beberapa kali olah Inggris karena menyerukan pembangkangan sipil demi menuntut kemerdekaan India dari Inggris.
Dalam melakukan perjuangan kemerdekaan itu, Gandhi memilih teguh pada cara pasif dan anti-kekerasan. Menurut dia, kekerasan tidak akan mendatangkan solusi.
Gandhi muncul dengan konsep gerakan perlawanan Satyagraha yang dimaknai menuntut kebenaran, dengan menolak sistem pajak dan perdagangan yang merugikan rakyat India.
Kolonial Inggris tetap harus berhati-hati dalam menangani Gandhi karena memiliki jutaan pengikut setia yang berpotensi bereaksi bila satu hal buruk terjadi padanya.
Inggris memilih memenjarakannya sejak 1922 sampai 1924. Setelah keluar dari penjara dan bertahun-tahun vakum, Gandhi beraksi lagi tahun 1930.
Inggris memenjarakannya lagi dan lagi, hingga tanggal 16 September 1932, ia mengumumkan memulai aksi mogok yang disebut "puasa sampai mati."
Deretan aksi mogok makan Gandhi
Gandhi tidak setuju terhadap konstitusi baru India yang juga diizinkan Inggris, yang menyatakan bahwa rakyat kelas rendah akan diwakilkan dalam pemungutan suara di pemilu.
Kelas terendah yang bahkan dikenal sebagai kelompok rakyat "tak tersentuh" tidak boleh memilih langsung dalam pemilu sampai 70 tahun ke depan.
Gandhi berkeyakinan kelas "tak tersentuh" ini bahkan tidak akan pernah mendapatkan kesempatan memilih langsung dalam pemilu nantinya.
Maka, dia memulai aksi mogok makannya untuk menolak pembagian kelas sosial India, terutama dalam pelaksanaan pemilu negara yang 15 tahun kemudian akan merdeka itu.
Dia juga menyebut kelompok "tak tersentuh" itu sebagai Harijan atau anak-anak Tuhan untuk mengangkat derajat mereka.
"Ini adalah kesempatan yang diberikan Tuhan yang telah datang kepada saya, untuk menawarkan hidup saya sebagai pengorbanan terakhir kepada yang tertindas," kata Gandhi hari itu, di sel penjaranya di daerah Yerovda, India.
Aksi mogok makan itu dihentikan setelah enam hari berjalan, karena Inggris telah menerima tuntutan dan memutuskan mencabut aturan pemilu dengan pembagian kasta itu.
Perjuangan secara pasif yang dilakukan dengan mogok makan dilakukan Gandhi beberapa kali yang mengiringi gerakan kemerdekaan India dari Inggris.
India pun merdeka pada tanggal 15 Agustus 1947, namun terjadi pertentangan antara kelompok pemeluk Hindu dan Islam di sana.
Gandhi melakukan aksi mogok makan terakhirnya mulai tanggal 12 Januari 1948 untuk membujuk kedua kelompok bekerjasama mewujudkan perdamaian.
Upayanya kembali berhasil, namun menanamkan kebencian seorang ekstremis Hindu padanya dan membunuhnya pada 30 Januari 1948, dalam perjalanan ke sebuah pertemuan doa malam.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/09/16/182700782/16-september-1932--gandhi-mulai-mogok-makan-protes-pemilu-berkasta