KOMPAS.com - Dalam satu minggu terakhir, ditemukan beragam klaim keliru yang beredar di media sosial. Mulai dari topik kesehatan, politik, bencana, hingga penemuan hewan raksasa.
Topik yang sedang ramai diperbincangkan juga tidak luput dari sebaran misinformasi dan disinformasi. Misalnya, penularan virus cacar monyet dan kasus pembunuhan Brigadir J.
Berikut ringkasan penelusuran fakta, dari berbagai informasi keliru yang beredar di media sosial sepanjang pekan ini:
Kasus positif cacar monyet telah diterdeteksi di Indonesia. Penyakit yang telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini pun diperbincangkan di media sosial.
Namun, ada saja kekeliruan informasi yang beredar. Salah satunya klaim bahwa virus cacar monyet menular lewat udara.
Epidemiolog Indonesia untuk Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan, virus cacar monyet bukanlah airborne disease atau penyakit yang ditularkan melalui udara.
Seperti diwartakan Kompas.com, Senin (22/8/2022), sejauh ini kasus-kasus cacar monyet yang terjadi di berbagai negara, sebagian besar penularan terjadi karena kontak langsung dengan pasien atau melalui benda yang terkontaminasi.
"Jadi monkeypox bukan virus yang disebarkan melalui udara, tapi secara droplets. Jadi ada percikan ludah ketika batuk, bersin, kalau di dalam mulutnya itu di rongganya ada luka, cairan dari lukanya. Makanya masker tetap penting dipakai," jelas Dicky.
Infeksi juga bisa terjadi ketika menghirup serpihan kulit atau virus dari benda yang terkontaminasi, seperti pakaian, tempat tidur, atau handuk. Ini disebut transmisi fomite.
Sementara yang membuat droplets infeksius adalah keberadaan bisul, lesi, atau luka di mulut penderita.
Artinya, virus dapat menyebar melalui kontak langsung dengan mulut, tetesan pernapasan, dan mungkin melalui aerosol jarak pendek. Namun, jika tidak ada lesi di rongga mulut, maka penularan lewat droplet kecil kemungkinan terjadi.
"Barang atau benda yang bekas dipakai oleh pasien itu namanya fomite transmition, itu bukan airbone," kata Dicky.
Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Josua Hutabarat atau Brigadir J. Ia pun telah ditahan selama masa persidangan.
Namun, beredar klaim bahwa Ferdy Sambo satu sel tahanan dengan mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte.
Faktanya, Napoleon ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang, Jakarta Timur.