Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Laba-laba Kemungkinan Bermimpi Saat Tidur, Sama seperti Manusia

Kompas.com - 12/08/2022, 13:13 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim yang terdiri dari mantan peneliti Universitas Harvard menemukan bahwa laba-laba kemungkinan besar juga bermimpi saat mereka tidur, sama seperti manusia.

Dilansir dari Harvard Gazette, kesimpulan itu diperoleh setelah tim peneliti mengamati rekaman inframerah yang merekam aktivitas 34 laba-laba peloncat remaja.

Tim peneliti menganalisis video yang merekam laba-laba saat tidur dan menemukan bahwa mereka menunjukkan keadaan seperti fase tidur rapid-eye movement (REM).

Untuk diketahui, REM merujuk pada keadaan ketika mata bergerak cepat ke berbagai arah dalam kondisi tidur, tetapi tidak mengirimkan informasi visual apa pun ke otak. Mimpi diketahui terjadi dalam kondisi ini.

Para peneliti dapat mengamati kondisi REM secara langsung pada laba-laba peloncat remaja karena mereka memiliki kerangka luar (exoskeleton) yang tembus cahaya.

Para peneliti juga mendokumentasikan karakteristik gerakan anggota tubuh laba-laba saat bermimpi, termasuk kaki berkedut dan melengkung.

Studi ini diyakini sebagai pertama kalinya perilaku seperti tidur REM telah didokumentasikan pada hewan invertebrata terestrial.

Apa yang dimimpikan laba-laba?

Salah satu peneliti yang terlibat dalam studi tersebut, Daniela C Rößler, mantan peneliti pascadoktoral di lab Harvard Shamble, meyakini bahwa laba-laba juga bermimpi seperti halnya manusia, anjing, atau kucing.

"Kami secara tidak sengaja menemukan laba-laba pelompat yang bergelantungan sepanjang malam. Mereka akan menggantung diri di atas benang sutra, dan itu tampak seperti strategi yang sangat rapi untuk menghindari pemangsa di malam hari," kata Rößler.

"Setelah meneliti hal itu, kami berpikir jika mereka bergelantungan sepanjang malam, apa yang sebenarnya mereka lakukan?" ucapnya.

Rößler dan rekan-rekannya kemudian merekam aktivitas laba-laba dewasa saat bergelantungan di malam hari, dan mereka menemukan gerakan yang terjadi secara teratur.

Gerakan tubuh itu mengingatkan mereka ketika melihat kucing dan anjing tidur atau bermimpi, di mana anggota tubuh mereka berkedut atau mengejang.

"Itu tampak seperti tidur atau bermimpi bagi kami. Saat itulah kami mulai menanyakan pertanyaan itu. Mungkinkah ini seperti tidur REM?" tuturnya.

Rößler dan tim peneliti mengetahui bahwa laba-laba peloncat memiliki kerangka luar transparan saat baru lahir, yang menjadikan mereka mudah diamati.

"Kami melihat mereka berkedut dan melengkungkan kaki, dan selalu ketika jenis aktivitas ini terjadi, retina bergerak. Itu cukup mengejutkan," kata Rößler.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com