Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Beredar Video TikTok Berisi Pengakuan Mengatasnamakan Bharada E

Kompas.com - 08/08/2022, 16:55 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Tangkapan layar video TikTok dari sebuah akun yang mengatasnamakan Bhayangkara Dua Richard Eliezir Pudihang Lumiu atau Bharada E beredar di Facebook.

Dalam video TikTok itu, akun yang mengatasnamakan Bharada E itu mengungkapkan peristiwa sesungguhnya yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Bharada E sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan 8 Juli 2022 yang menewaskan Brigadir J di rumah dinas mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo.

Berdasarkan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, tidak benar bahwa Bharada E mengunggah video TikTok berisi pengakuan atas kasus meninggalnya Brigadir J.

Narasi yang beredar

Tangkapan layar video TikTok dari sebuah akun yang mengatasnamakan Bharada E dibagikan ulang di Facebook oleh akun ini pada Minggu (7/8/2022). 

Video asli yang diunggah di TikTok saat ini telah dihapus.

Dalam video itu, akun yang mengatasnamakan Bharada E menyebutkan bahwa Brigadir J dibunuh oleh Irjen Ferdy Sambo, karena mengetahui rahasia mantan Kadiv Propam.

"Setelah beberapa siksaan, akhirnya pak Sambo menembak Brigadir J. Dan akibatnya, Pak sambo panik sehingga menyuruh beberapa anggota petugas forensik untuk membersihkan area tsb," tulis akun TikTok yang mengatasnamakan Bharada E.

Tangkapan layar video TikTok dari sebuah akun yang mengatasnamakan Bharada E. Kuasa hukum Bharada E menegaskan bahwa video tersebut tidak diunggah oleh kliennya.Screenshot Tangkapan layar video TikTok dari sebuah akun yang mengatasnamakan Bharada E. Kuasa hukum Bharada E menegaskan bahwa video tersebut tidak diunggah oleh kliennya.

Konfirmasi Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi tim kuasa hukum Bharada E, Muhammad Boerhanuddin, untuk meminta keterangan terkait unggahan video TikTok itu.

Boerhanuddin membantah bahwa kliennya mengunggah video tersebut.

"Tidak benar," jawab Boerhanuddin singkat saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (8/8/2022) pukul 12.37 WIB.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya tengah menuju Lembaga Perlidungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk meminta perlidungan kliennya, sekaligus menjadi justice collaborator.

"Otw (on the way/menuju) LPSK," tuturnya.

Baca selengkapnya: Pengacara Bantah Bharada E Beri Kesaksian Melalui Video TikTok

Perkembangan kasus

Diberitakan Kompas.com, Kuasa Hukum Bharada E, Deolipa Yumara datang ke (LPSK) pada Senin (8/8/2022) untuk menyampaikan permohonan kliennya sebagai justice collaborator.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

Hoaks atau Fakta
Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com