KOMPAS.com - Kekeliruan informasi masih ditemukan beredar di media sosial. Pekan ini, beredar hoaks mencakup berbagai topik, mulai dari kesehatan, politik, hingga iklim.
Muncul hoaks yang menyarankan bensin sebagai obat sakit gigi, pelantikan Ahok sebagai menteri, hingga prediksi hujan salju di Indonesia.
Berikut ringkasan penelusuran fakta, dari berbagai informasi keliru yang beredar di media sosial sepanjang pekan ini:
Di media sosial, tersiar narasi tentang cara mengatasi sakit gigi, yakni dengan berkumur bensin. Disebutkan, bensin dapat membunuh kuman dalam mulut, sehingga menyembuhkan bagian yang sakit.
Ketika dikonfirmasi oleh Kompas.com, Rabu (6/7/2022), dokter gigi spesialis penyakit mulut tidak menganjutkan masyarakat berkumur dengan bensin.
Pasalnya, penggunaan bensin pada gigi yang sakit juga justru berisiko menimbulkan infeksi.
"Kalau dengan bensin ditaruh di lubang gigi ya pasti saraf giginya jadi mati. Saraf gigi yang mati itu yang membuat mati rasa, sehingga tidak sakit lagi," kata drg Widya Apsari SpPM, Selasa (5/7/2022).
Dokter yang berpraktik di klinik Difa Oral Health Center (OHC) Jakarta Selatan ini mengungkapkan, sesuatu yang ditaruh di mulut berisiko tertelan, sehingga akan berbahaya jika bensin masuk ke dalam tubuh.
Widya menjelaskan, selama ini metode perawatan gigi adalah menambal lubang gigi yang masuk kecil agar tidak menyerang saraf. Obat yang digunakan pun dipastikan aman sesuai peruntukkannya.
"Idealnya ketika lubang giginya masih kecil buru-buru ditambal, biar saraf giginya tidak keburu terbuka, infeksi dan jadi sakit gigi," ucapnya.
Sementara, bensin justru rentan membuat gigi menjadi rapuh dan dapat merusak gigi lain yang tidak berlubang.
Buah pepaya diklaim sebagai buah dengan nilai gizi tertinggi dibanding buah-buahan lainnya.
Klaim yang beredar di media sosial itu menyebut bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkannya berdasarkan data dari Departemen Agrikultur Amerika Serikat (USDA).
Ketika ditelusuri Kompas.com, Selasa (5/7/2022), tidak ditemukan data atau artikel mengenai penetapan pepaya sebagai buah dengan nilai gizi tertinggi di laman resmi WHO.
Hal ini dikonfirmasi oleh ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Lily Arsanti Lestari.