Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Greenwashing dan Perusahaan yang Diduga Melakukannya...

Kompas.com - 06/07/2022, 17:15 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kampanye untuk mengatasi perubahan iklim semakin lumrah ditemui dan mendapatkan banyak atensi.

Tak hanya dari yayasan atau organisasi yang fokus di bidang aktivisme saja, kampanye terkait perubahan iklim juga dilakukan oleh berbagai korporasi besar.

Meski demikian, tidak semua kampanye dari korporasi besar ternyata benar-benar berpengaruh mengurangi dampak perubahan iklim.

Apa itu greenwashing?

Dilansir dari Earth.org, greenwashing pada dasarnya adalah ketika perusahaan atau organisasi mengeluarkan lebih banyak usaha untuk memasarkan diri mereka sendiri sebagai "ramah lingkungan" daripada benar-benar meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dari aktivitas mereka.

Greenwashing adalah metode pemasaran yang "menipu" untuk mendapatkan dukungan dari konsumen yang memilih untuk mendukung bisnis yang peduli terhadap lingkungan.

Istilah "greenwashing" dipopulerkan oleh ahli lingkungan Jay Westerveld dalam sebuah esai (1986) yang mengkritik gerakan "menghemat handuk" di hotel-hotel pada masa itu.

Baca juga: 10 Mitos tentang Perubahan Iklim dan Faktanya...

Westerveld memperhatikan banyaknya limbah yang dia temukan di seluruh hotel, di mana tidak ada tanda-tanda upaya yang dilakukan untuk menjadi lebih ramah lingkungan.

Menurut dia, hotel hanya mencoba untuk mengurangi biaya dengan tidak harus mencuci handuk terlalu banyak, tetapi mencoba memasarkan hal itu sebagai ramah lingkungan.

Alasan di balik greenwashing

Menurut Earth.org, alasan di balik sebuah perusahaan atau organisasi melakukan greenwashing sangat sederhana, yaitu profit.

Sebuah laporan oleh McKinsey menemukan bahwa Gen Z lebih cenderung menghabiskan uang untuk perusahaan dan merek yang dianggap peduli lingkungan.

Laporan lainnya oleh Global Corporate Sustainability Report Nielson menemukan bahwa 66 persen konsumen akan membelanjakan lebih banyak untuk suatu produk jika berasal dari merek yang sustainable.

Persentase itu melonjak menjadi 73 persen di kalangan milenial.

"Oleh karena itu, perusahaan memiliki keuntungan finansial jika mereka menjadi lebih, atau setidaknya, tampak sadar akan perubahan iklim," tulis Earth.org.

Baca juga: Kendala Finansial Jadi Tantangan Gen Z dan Milenial Hadapi Perubahan Iklim

Earth.org menyebutkan, alasan lain mengapa perusahaan terlibat dalam greenwashing adalah mereka sebenarnya tidak tahu mengenai apa yang mereka lakukan.

"Banyak perusahaan tidak memiliki keahlian untuk mengetahui apa yang benar-benar bermanfaat bagi lingkungan, dan apa yang tidak," tulis Earth.org.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com