KOMPAS.com - Di tengah isu yang ramai diperbincangkan, selalu ada kekeliruan informasi yang beredar di media sosial.
Pekan ini, ada hoaks tentang wabah yang sedang ramai diperbincangkan, yakni monkeypox atau cacar monyet. Beredar pula hoaks bertema olahra
Berikut ringkasan penelusuran fakta, dari berbagai informasi keliru yang beredar di media sosial sepanjang pekan ini:
Narasi mengenai wabah fiktif VAIDS (Vaccine Acquired Immunodeficiency Syndrome) kembali muncul di media sosial. Kali ini dikaitkan dengan cacar monyet yang muncul akibat efek samping vaksin.
Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya imunodefisiensi terkait dengan vaksin Covid-19.
AIDS merupakan kondisi penyakit kronis yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV).
"Bahwa AIDS dikaitkan dengan vaksinasi juga itu suatu hal yang tidak tepat. Karena ini jelas berkaitan dengan HIV," tutur epidemiolog Indonesia untuk Griffith University Australia, Dicky Budiman dikutip dari Kompas.com, Rabu (25/5/2022).
Sementara, tidak ada perubahan transmisi pada wabah cacar monyet, sejak menginfeksi manusia pada 1970 hingga laporan terabru 13 Mei 2022.
"Data yang saat ini ada erat kaitannya dengan klaster, artinya ada transmisi yang bisa ditunjuk karena si itu, karena si itu. Ini juga bisa dijelaskan karena kontak erat. Itu membantah dengan sendirinya dengan vaksinasi," kata Dicky.
Hingga kini belum ada data yang mengaitkan jumlah penderita cacar air yang pernah mengalami Covid-19 atau mendapat vaksin Covid-19.
Kendati demikian, klaim yang mengatakan bahwa vaksin mengakibatkan cacar monyet, menurut Dicky, tidak dapat dibenarkan.
"Jadi kalau dikaitkan dengan efek vaksinasi, selain jauh dari kebenaran juga lemah sekali argumennya," ujarnya.
Tersiar informasi yang menyebutkan tabung gas LPG yang kosong dapat meledak jika digoyang-goyangkan.
Narasi itu disertai sebuah video yang memperlihatkan dua orang tengah memperbaiki dan menggoyangkan tabung gas. Namun, tak lama kemudian tabung gas itu meledak.
Ini merupakan hoaks berulang yang telah dibantah sejak 2020. Ada dugaan video tersebut telah disunting.