KOMPAS.com - Cacar monyet atau monkeypox menjadi penyakit yang sedang diwaspadai dunia karena sudah menyebar cukup pesat di sejumlah negara.
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang masuk dalam kelompok Orthopoxvirus. Awalnya, virus menular dari hewan ke manusia yang terkena cakaran atau gigitan hewan yang terinfeksi.
Namun, kini penyakit dapat menyebar antarmanusia yang melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka yang terdapat di kulit.
Virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan, seperti tupai, monyet atau tikus, yang terinfeksi virus monkeypox.
Penularan virus monkeypox juga dapat terjadi lewat kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi.
Cacar monyet menyebar antarmanusia melalui percikan liur dari batuk atau bersin, kemudian masuk melalui mata, mulut, hidung. Penularan juga bisa melalui luka di kulit.
Namun, beredar sejumlah informasi keliru di medoa sosial mengenai cacar monyet. Salah satunya adalah yang menyebut penyakit ini disebabkan vaksin dan terkait Covid-19.
Informasi itu keliru dan berpotensi menyesatkan.
Seperti apa faktanya? Simak penjelasannya dalam infografik di bawah ini: