KOMPAS.com - Di tengah ramainya topik tentang dugaan kasus hepatitis akut misterius yang menyebabkan tiga anak meninggal dunia di Jakarta pada Minggu (1/5/2022), beredar berbagai klaim keliru di tengah masyarakat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, ada 228 laporan kasus hepatitis akut misterius dari 20 negara per 1 Mei 2022.
WHO telah menyatakan kasus hepatitis akut yang muncul di beberapa negara sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Di Indonesia sendiri, kasus hepatitis yang menyebabkan meninggalnya tiga anak masih dalam status pending klasifikasi. Namun dapat dipastikan penyebabnya bukan dari virus hepatitis tipe A, B, C, D, dan E.
Baca juga: Kemenkes: Total Ada 4 Kasus yang Diduga Hepatitis Akut
Sembari menunggu penegakan diagnosis pasti, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan mengenai perlunya penanganan informasi hoaks soal penyebab hepatitis akut di media sosial.
Pihaknya mulai menemukan berbagai klaim keliru seputar kasus hepatitis akut.
“Saya menangkap di medos sudah mulai seliweran berita-berita hoaks dikaitkan dengan vaksinasi untuk anak. Kalau nanti tidak segera di-maintenance, ini bisa jadi kontraproduktif untuk kita,” kata Muhadjir dalam konferensi pers perkembangan kasus hepatitis akut di Indonesia, Kamis (5/5/2022).
Berikut sejumlah klaim keliru yang dikaitkan dengan kasus hepatitis akut di Indonesia:
Pada kesempatan yang sama, lead scientist untuk kasus hepatitis akut di Indonesia, Prof dr Hanifah Oswari, Sp. A(K) mengatakan bahwa kasus ini tidak ada hubungannya dengan vaksin Covid-19.
Diketahui bahwa pada ketiga kasus, anak berusia 2 tahun sudah mendapatkan vaksinasi hepatitis, anak usia 8 telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 satu kali serta vaksin hepatitis lengkap, sementara anak usia 11 tahun telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan hepatitis lengkap.
Namun tidak ada bukti yang menguatkan bahwa kasus hepatitis yang mereka alami disebabkan oleh vaksin Covid-19 atau vaksin lainnya.
"Kejadian ini dihubung-hubungkan dengan vaksin Covid, itu tidak benar, karena kejadian hepatitis akut saat ini tidak ada bukti bahwa itu berhubungan dengan vaksin Covid-19," ucap Hanifah.
Baca juga: Benarkah Hepatitis Akut Muncul dari Long Covid? Ini Kata Kemenkes dan IDI