Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2022, 14:47 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar video di media sosial yang mengeklaim bahwa Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Cipayung, Jakarta Timur "meng-covid-kan" pasien.

Perempuan dalam video itu mengatakan, tes Covid-19 ibunya menunjukkan hasil negatif, tetapi dia menyebut dipaksa menandatangani persetujuan bahwa pasien positif Covid-19.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.

Pihak RSUD Cipayung membantah tuduhan tersebut.

Narasi yang beredar

Video yang mengeklaim bahwa RSUD Cipayung "meng-covid-kan" pasien disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

Dalam video berdurasi dua menit terdapat tulisan yang berbunyi: Ibu gw negatif mau di covid kan dan gw disuruh tandatangan di RSUD daerah JAKTIM.

Video tersebut berasal dari akun TikTok ini. Namun ketika Kompas.com menelusuri akun TikTok tersebut, video di akun itu sudah dihapus.

Berikut narasi dalam video:

Assalamualaikum, untuk semua warga, teman-teman di tiktok. Hati-hati nih ya, kalau sakit jangan langsung dibawa ke rumah sakit atau UGD apalagi kalau batuk, pilek, dan sebagainya itu. Ini baru kejadian sama kami. Saya bawa ibu saya ke rumah sakit, RSUD Cipayung, itu saya diminta tandatangan bersedia dicovidkan, walaupun hasilnya negatif. Saya kenapa gitu langsung saya tolak "enak saja ibu saya mau dicovidkan" karena lima hari sebelum ke RSUD sebelumnya di Rumah Sakit Tugu Ibu ada hasil tes antigennya negatif, saya tunjukin dong suratnya di RS Tugu Ibu, Katanya di sini aturannya walaupun negatif tapi harus mau dicovidkan, coba kayak begitu. RSUD Cipayung, itu punya pemerintah. Orang negatif dicovidkan, dan parahnya lagi dibikin perawatannya di luar, di lapangan di bikin tenda. Coba dingin-dingin cuaca begini, pasien dirawat di luar, bukannya makin sembuh makin sakit. Waduh gawat ini...

Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, yang mengeklaim bahwa RSUD Cipayung 'meng-covidkan' pasien.akun Facebook Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, yang mengeklaim bahwa RSUD Cipayung 'meng-covidkan' pasien.

Penelusuran Kompas.com

Direktur RSUD Cipayung Ekonugroho Budhi Prasetyo mengatakan, tudingan yang menyebut seorang pasien sengaja diperlakukan sebagai penderita Covid-19 atau "di-covid-kan" oleh pihak RSUD itu tidak benar.

Pasien yang dimaksudkan dalam video adalah pasien berinisial M, usia 64 tahun, yang berobat ke RSUD Cipayung pada 16 Februari 2022 pukul 22.15 WIB.

Pasien memiliki keluhan batuk dan sesak yang dia alami sejak satu minggu sebelumnya.

Betul bahwa pasien tersebut membawa hasil pemeriksaan swab rapid antigen yang dilakukan 5 hari sebelumnya, yang menunjukkan hasil negatif.

Ketika dibawa ke RSUD Cipayung, menurut Ekonugroho, pasien tidak di-Covid-kan, melainkan diminta tes rapid antigen ulang sekaligus pemeriksaan PCR.

"Berdasarkan pemeriksaan dokter, mempertimbangkan kondisi pasien saat itu, dengan perjalanan sakit yang telah satu minggu, ditambah lagi pasien yang berusia lanjut serta mempunyai penyakit komorbid hipertensi dan asma, maka dokter merencanakan untuk melakukan pemeriksaan dengan rapid antigen ulang sekaligus akan dilakukan pemeriksaan PCR. Hal ini semata-mata agar pasien mendapat penanganan yang sesuai dengan jenis sakit dan kebutuhan pengobatannya," kata Ekonugroho melalui keterangan tertulis, Senin (21/2/2022).

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com