Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar tangkapan layar berita mencatut Tribunnews.com dengan judul "Peneliti Jepang Ingatkan Indonesia Bisa Berantakan Gara-gara Kadrun" tertanggal 25 November 2016.
Tangkapan layar itu beredar di media sosial Facebook.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tangkapan layar itu merupakan hasil edit, sehingga termasuk hoaks.
Tidak pernah ada pemberitaan Tribunnews.com seperti yang disebutkan pada tangkapan layar yang beredar.
Akun Facebook yang mengunggah tangkapan layar berita mencatut Tribunnews.com dengan judul "Peneliti Jepang Ingatkan Indonesia Bisa Berantakan Gara-gara Kadrun" adalah akun ini, ini, ini, dan ini.
Dari tangkap layar, tertera artikel itu diterbitkan pada 25 November 2016, pukul 16.01 WIB.
Tercatut nama peneliti Jepang dari Universitas Tsurumi dan Universitas Seigakuin Jepang, Masako Kuranishi.
Tangkapan layar itu dikaitkan dengan isu politik jelang Pemilihan Umum Presiden 2024.
"Krn utk 2024 mrk yg sakit hati bergabung dgn 'luar' yg kepentingannya sama2 ingin menghentikan laju JOKOWI," tulis salah satu akun Facebook.
"Maka prediksi di bawah ini pst JELAS....KADRUN akan smkn 'beringas' usahanya dlm membuat kegaduhan. Maka para penggiat NKRI Harga Mati hrs trs bersuara lantang, berani utk 'menumpas' para pengajar, penceramah yg sekiranya sll gaduh," lanjutnya.
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri pemberitaan Tribunnews.com dengan kata kunci seperti pada judul tersebut.
Judul yang persis seperti dalam disebutkan dalam narasi yang beredar tidak ditemukan.
Akan tetapi, ada pemberitaan dengan judul mirip, dengan foto, tanggal, dan jam unggah serupa yakni pada 25 November 2016, pukul 16.01 WIB.
Hasilnya, berita Tribunnews.com yang fotonya identik dengan tangkapan layar itu berjudul "Peneliti Jepang Ingatkan Indonesia Bisa Berantakan Gara-gara China".
Dia mengaitkan beberapa kebijakan diplomasi China-Indonesia, dengan menyinggung masalah ekonomi, SARA (Suku Agama Ras Antar Golongan) yang diprediksi akan kembali meruncing di Indonesia, serta huru-hara terkait anti-China.