Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Kuning, Bersatunya Masyarakat Tionghoa dan Jawa Melawan Penjajahan

Kompas.com - 31/01/2022, 11:33 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pembantaian masyarakat Tionghoa di Batavia pada 1740 oleh VOC memicu perlawanan di Jawa Tengah, disusul daerah lainnya. Masyarakat Jawa dan Tionghoa bersatu untuk melawan penjajah.

Sedikitnya 7.000 hingga 10.000 orang Tionghoa di Batavia dibunuh oleh VOC dalam dua hari, pada 9-10 Oktober 1740.

Orang-orang Tionghoa yang selamat dari pembantaian terpaksa melarikan diri ke Timur, utamanya ke Lasem dan Semarang.

Mereka bergabung dengan pasukan Mataram yang menentang kesewenang-wenangan Kompeni.

Orang-orang Jawa dan Tionghoa menghimpun kekuatan, lalu melakukan perlawanan yang memicu Perang Kuning atau Geel Oorlog, yang berlangsung antara 1741-1743.

Baca juga: Pembantaian Geger Pecinan 1740 dan Perlawanan Bangsa Tionghoa ke VOC

Perang meletus mulai dari Batavia, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Kudus, Purwodadi, Rembang, terus meluas hingga bagian timur, seperti Lasem, Tuban, dan Surabaya.

Juga ke Surakarta, Yogyakarta, Banyumas, Pacitan, Madiun, dan Malang. Bahkan, peperangan ini juga melibatkan pasukan-pasukan Madura dan Bugis.

Masuk ke Mataram melalui Cirebon

Tay Wan Soey atau Kapitan Sepanjang, memimpin pasukan Tionghoa yang berhasil melarikan diri dari Batavia.

Dikutip dari buku Geger Pecinan 1740-1743: Persekutuan Tionghoa-Jawa Melawan VOC (2013), sementara beberapa masyarakat Tionghoa dari Batavia masih bertahan di sekitar Bekasi, orang Tionghoa di Jawa bagian tengah mulai menghimpun diri.

Saat itu, Kapiten Sepanjang dan masyarakat Tionghoa yang selamat, dikejar oleh pasukan Kompeni di bawah komando Abraham Roos.

Sementara, para penguasa pribumi di Cirebon mencoba mengelabui Kompeni, dengan menahan laju kedatangan pasukan Tionghoa setengah hati. Ini dimaksudkan agar tidak dicurigai.

Baca juga: Oei Ing Kiat, Tokoh Muslim Tionghoa Penggerak Perang Kuning

Rombongan dari Batavia pun menyeberangi Sungai Losari tanpa kesulitan, hingga sampai di wilayah Mataram.

Sekitar akhir 1740, orang Tionghoa yang lolos dari pembantaian Batavia tiba di Lasem. Mereka diterima dengan baik oleh seorang priyayi, putra mantan Bupati Lasem, Raden Panji Margana.

Adipati Lasem yang baru, yakni Tumenggung Widyaningrat alias Ony Ing Kiat juga menerima para pengungsi dari Batavia ini dan menolong mereka. Dia adalah adipati keturunan Tionghoa pertama di Lasem.

Adipati Lasem itu mengizinkan mereka untuk membangun perkampungan-perkampungan baru di tepi Sungai Kamandung (Karangturi), Pereng, dan Soditan.

Pada saat itu, Lasem dan Semarang merupakan kota dengan jumlah penduduk keturunan Tionghoa terbesar di Nusantara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Sejarah dan Fakta
Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Dugaan Aliran Dana Kementan untuk SYL dan Keluarga

INFOGRAFIK: Dugaan Aliran Dana Kementan untuk SYL dan Keluarga

Hoaks atau Fakta
Hoaks Uang Nasabah Hilang Berpotensi Timbulkan 'Rush Money'

Hoaks Uang Nasabah Hilang Berpotensi Timbulkan "Rush Money"

Hoaks atau Fakta
Menilik Riwayat Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Menilik Riwayat Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

Hoaks atau Fakta
Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com