KOMPAS.com - Tunggal putra Guatemala, Kevin Cordon, menunjukkan keberaniannya saat berhadapan dengan wakil Denmark Viktor Axelsen pada semifinal Olimpiade Tokyo 2020.
Partai semifinal antara Kevin Cordon dan Viktor Axelsen itu telah berlangsung di Musashino Forest Plaza, Tokyo, pada Minggu (1/8/2021) siang WIB.
Hasilnya, Kevin Cordon yang tampil di bawah asuhan pelatih asal Indonesia Muamar Qadafi, takluk dua gim langsung dari Viktor Axelsen.
Perjuangan Kevin Cordon pada semifinal tunggal putra Badminton Olimpiade Tokyo 2020 berakhir dalam durasi 40 menit dengan skor 18-21 dan 11-21.
Hasil ini membuat Kevin Cordon gagal melaju ke partai puncak dan akan menjadi penantang wakil Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, dalam perebutan medali perunggu, Senin (2/8/2021).
Di sisi lain, Viktor Axelsen yang memetik kemenangan berhak tampil di final tunggal putra badminton Olimpiade Tokyo 2020.
Dalam duel perebutan medali emas itu, Viktor Axelsen berhadapan dengan Chen Long (China) yang datang ke Olimpiade Tokyo sebagai juara bertahan.
Pada edisi sebelumnya, Rio 2016, Chen Long berhasil meraih medali emas seusai menang atas Lee Chong Wei (Malaysia) di partai puncak.
Baca juga: Profil Chen Long, Juara Bertahan Olimpiade Penakluk Anthony Ginting
Setelah takluk di semifinal, Kevin Cordon berbicara terkait jalannya laga kontra Viktor Axelsen.
Dalam pernyataannya, Kevin Cordon menunjukkan keberanian di hadapan Viktor Axelsen yang secara ranking jauh lebih unggul.
Kevin Cordon kini menempati peringkat ke-59 dunia, sedangkan Viktor Axelsen duduk di deretan teratas, tepatnya urutan kedua, di bawah Kento Momota (Jepang).
Fakta tersebut tak membuat Kevin Cordon gentar. Dia justru berani mengambil risiko dengan bermain lebih cepat pada gim pertama.
Baca juga: Kisah Perjuangan Kevin Cordon: Dari Aula Gereja ke Semifinal Olimpiade
"Saya merasa sedih karena saya ingin menang, tentu saja, dan saya juga memiliki peluang pada gim pertama," kata Kevin Cordon, dikutip dari laman BWF.
"Saya mengambil risiko untuk bermain lebih cepat daripada Axelsen, meningkatkan serangan, tetapi ada beberapa kesalahan sehingga saya tidak bisa mencuri gim pertama," ujar Kevin Cordon.
"Dia adalah salah satu pemain top dunia. Tidak ada poin mudah yang saya dapat darinya. Saya kurang sabar, saya tidak bisa mengendalikan reli."