Pusat tekanan atmosfer tinggi ini menyulitkan aliran udara dari daerah lain mengalir masuk ke area tersebut.
Baca juga: BMKG Prediksi Suhu 2024 Akan Lebih Hangat, Potensi Gelombang Panas?
Selain itu, Guswanto juga mengatakan bahwa gelombang panas dipengaruhi oleh posisi Matahari yang berada di Bagian Bumi Utara (BBU).
Akibatnya, wilayah Asia khususnya Asia Selatan mendapatkan penyinaran Matahari yang maksimum, menjadikan suhu di wilayah tersebut akan terus meningkat.
Selain itu, BMKG melaporkan, peningkatan suhu air laut secara signifikan juga bisa memengaruhi iklim daratan di sekitarnya.
"Perubahan suhu air laut dapat memengaruhi pola angin, menyeret massa udara hangat ke daratan, yang kemudian mengakibatkan peningkatan suhu di wilayah tersebut," tutur Guswanto.
Selain itu, suhu air laut yang lebih tinggi juga dapat mengakibatkan penguapan yang lebih besar, meningkatkan kelembapan udara, yang pada gilirannya dapat memperkuat efek panas di daratan
Baca juga: 16 Orang di Korsel Meninggal Dunia akibat Gelombang Panas
Secara klimatologis, suhu udara tertinggi bulanan terjadi pada bulan April, Mei, dan Juni untuk wilayah Asia.
Kemudian pada saat April, Mei, dan Juni, Enso berada pada fase El-Nino sehingga akan berdampak suhu udara yang bertambah panas atau meningkat (Indeks Enso sebesar+0.93, El Nino lemah).
Data suhu BMKG menunjukkan bahwa anomali suhu udara secara global pada tahun 2024 lebih besar dibandingkan tahun 2023.
"Anomali suhu udara yang bertambah besar ini menunjukkan bahwa suhu udara semakin panas," kata Guswanto.
Berdasarkan data rata-rata suhu permukaan laut di sekitar Samudra Hindia, menunjukkan bahwa suhu 2024 lebih tinggi dibandingkan suhu rata-rata tahun 2023.
Pada 28 April 2024, suhunya mencapai 30,9 derajat celsius, sedangkan pada 28 April 2023 sebesar 30,2 derajat celsius.
Baca juga: Menghadapi Gelombang Panas, Malaysia Akan Izinkan Sekolah Liburkan Siswa
Di saat sejumlah negara dilanda gelombang panas, sejumlah wilayah di Indonesia merasakan adanya kenaikan suhu udara.
Kendati demikian, Guswanto membantah bahwa kenaikan suhu di Indonesia merupakan tanda-tanda terjadinya gelombang panas.
"Di Indonesia tidak terjadi heatwave karena Indonesia posisinya di lintang rendah, " tutur Guswanto.