Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Kompas.com - 29/04/2024, 08:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Pada saat melompat-lompat menghindari jepitan, para pemain seakan melakukan gerakan tari.

Gerakan para penari dan pemain bambu ini kemudian dipadukan dengan irama musik serta lagu daerah sehingga menghasilkan seni yang khas, yakni tarian Rangkuk Alu.

Dahulunya, tarian ini sering ditampilkan pada saat usai panen raya dan pada saat Bulan purnama. Di saat itulah para remaja berkumpul dan juga meramaikan acara ini.

Umumnya, tarian ini dimainkan 5 orang yang berperan sebagai pemegang tongkat bambu sekaligus menggerakkannya.

Sementara dua orang lainnya harus melompati celah yang ada agar kaki tidak terjepit.

Baca juga: Kapal Pinisi Jadi Google Doodle Hari Ini, Ternyata Ini Alasannya...

Cara memainkan Rangkuk Alu

Menarikan Rangku Alu membutuhkan ketelitian, ketangkasan, serta gerak kaki yang tepat.

Dilansir dari Kompas.com (2022), berikut cara menari Rangkuk Alu:

1. Membutuhkan 5 orang

Untuk menari Rangkuk Alu, dibutuhkan minimal 5 orang yang terbagi menjadi dua kelompok, yakni mereka yang akan bermain dan menggerakkan bambu.

Kelompok yang menggerakkan bambu terdiri dari empat orang berposisi jongkok sambil menggerakkan bambu sesuai ketukan dan irama lagu.

Sementara satunya menjadi orang yang melompati celah-celah jepitan bambu.

2. Melompati bambu

Salah seorang dari pemain nantinya secara bergiliran akan menjadi orang yang melompati bambu.

Caranya yaitu dengan memasukkan kaki mereka secara bergantian ke dalam bidang persegi dan melompat sesuai ketukan buka tutup bambu, sambil berusaha menghindarinya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Papeda yang Jadi Google Doodle Hari Ini

3. Menyanyikan lagu

Rangkuk Alu dilakukan sambil menyanyikan lagu daerah, seperti "Ampar-ampar Pisang", "Anak Kambing Saya", dan lain sebagainya.

Nyanyian tersebut akan dilantunkan semua pemain secara bersama-sama.

Adapun alat yang dibutuhkan dalam permainan ini, yaitu empat buah bambu dengan panjang sekitar dua meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com