Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Pastikan Tidak ada WNI Jadi Korban Penusukan Massal di Mal Australia

Kompas.com - 13/04/2024, 19:19 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penusukan massal di salah satu mal di Sydney, Australia, Sabtu (13/4/2024) sore.

Dilansir dari ABC News, insiden penusukan massal terjadi di pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction di timur Sydney, Australia, Sabtu (13/4/2024), pukul 15.10 waktu setempat.

Menurut keterangan polisi, total ada enam korban yang meninggal dunia dari insiden tersebut.

Dari enam korban itu, lima korban penusukan meninggal di tempat kejadian, sedangkan korban keenam meninggal setelah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

Selain itu, ada sembilan orang yang mengalami luka-luka, termasuk seorang anak kecil dan beberapa lainnya berada dalam kondisi kritis.

Saat ini, seluruh korban yang terluka telah dibawa ke sejumlah rumah sakit di Sydney.

Baca juga: Insiden Penusukan Massal di Mal Australia, 6 Orang Meninggal Dunia

Penjelasan Kemenlu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Judha Nugraha menyampaikan, tidak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden penusukan di pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction di Sydney, Australia pada Sabtu (13/4/2024).

Judha mengatakan, setelah kejadian itu, Konsulat Jenderal RI di Sydney segera berkoordinasi dengan Kemenlu Australia dan kepolisian setempat untuk memastikan adanya korban WNI.

“Kami juga menghubungi simpul-simpul masyarakat Indonesia, dan dipastikan hingga saat ini, tidak ada informasi korban WNI dalam serangan itu,” ujarnya dikutip dari Antara, Sabtu sore.

Dia menyebut, jumlah WNI di Sydney sekitar 10.000 orang, yang sebagian besar adalah pelajar, mahasiswa, dan pekerja migran.

KJRI menyediakan nomor telepon bantuan +61 4034 544 478 bagi WNI yang menghadapi situasi darurat terkait insiden tersebut.

Baca juga: Saat Laboratorium di Sydney Bagikan Ratusan Hasil Tes Covid-19 Palsu karena Sistem Eror...

Kronologi penusukan massal

Dilansir dari CNN, pelaku teror di mal ini kali pertama memasuki mal pukul 15.10 waktu setempat.

Sesaat kemudian, pelaku keluar dari mal dan masuk kembali ke dalam mal pada pukul 15.20 waktu setempat dengan membawa pisau dan langsung melakukan penyerangan.

Asisten Komisaris Polisi New South Wales Anthony Cooke menyatakan, seorang inspektur polisi senior berada di dekat pelaku ketika serangan itu terjadi.

Sebelum pihak berwajib mengamankan lokasi kejadian, polisi senior tersebut sendirian menghadapi pelaku teror.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

KRL di Stasiun Cikarang Jadi Sasaran Vandalisme, Ini Kata KCI

KRL di Stasiun Cikarang Jadi Sasaran Vandalisme, Ini Kata KCI

Tren
WHO Konfirmasi Kematian Pertama akibat Flu Burung H5N2, Korban Idap Komorbid

WHO Konfirmasi Kematian Pertama akibat Flu Burung H5N2, Korban Idap Komorbid

Tren
DPR: Cuti Melahirkan Umumnya 3 Bulan, Ini Syarat Jadi 6 Bulan sesuai UU KIA

DPR: Cuti Melahirkan Umumnya 3 Bulan, Ini Syarat Jadi 6 Bulan sesuai UU KIA

Tren
4 Fakta Pemadaman Listrik Berhari-hari di Sejumlah Wilayah Sumatera

4 Fakta Pemadaman Listrik Berhari-hari di Sejumlah Wilayah Sumatera

Tren
Haechan-Johnny NCT dan Heechul Suju Dituduh Terlibat Prostitusi, Ini Bantahan Agensi

Haechan-Johnny NCT dan Heechul Suju Dituduh Terlibat Prostitusi, Ini Bantahan Agensi

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Pertandingan Indonesia Vs Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Profil Shaun Evans, Wasit Pertandingan Indonesia Vs Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Mengenal Penyakit Gondongan, Berikut Penyebab dan Gejala yang Perlu Anda Waspadai

Mengenal Penyakit Gondongan, Berikut Penyebab dan Gejala yang Perlu Anda Waspadai

Tren
Kerap Menimbulkan Rasa Sakit, Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut?

Kerap Menimbulkan Rasa Sakit, Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut?

Tren
Gula Darah Tinggi meski Tidak Menderita Diabetes, Apakah Perlu Khawatir?

Gula Darah Tinggi meski Tidak Menderita Diabetes, Apakah Perlu Khawatir?

Tren
Teknologi Geospasial untuk Kota Cerdas IKN

Teknologi Geospasial untuk Kota Cerdas IKN

Tren
Kapan Idul Adha 2024? Ini Menurut Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU

Kapan Idul Adha 2024? Ini Menurut Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU

Tren
PLN Ungkap Penyebab Listrik Sumatera Berhari-hari Padam, Warga Rugi Jutaan Rupiah

PLN Ungkap Penyebab Listrik Sumatera Berhari-hari Padam, Warga Rugi Jutaan Rupiah

Tren
Alasan Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanannya dari BSI ke Bank Lain

Alasan Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanannya dari BSI ke Bank Lain

Tren
Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Hutan Kamboja via Google Maps, Ini Faktanya

Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Hutan Kamboja via Google Maps, Ini Faktanya

Tren
Kronologi Kompleks Kejagung Diduga Diintai Drone, Selang 2 Minggu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Kronologi Kompleks Kejagung Diduga Diintai Drone, Selang 2 Minggu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com