Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kecelakaan Beruntun di Tol Jakarta-Cikampek Km 58

Kompas.com - 09/04/2024, 13:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Ia menyebut dari mobil Gran Max tersebut, polisi mengevakuasi sebanyak 13 kantong jenazah.

Meski demikian, pihaknya belum mengungkapkan terkait masing-masing identitas dari korban tersebut.

"Kita pastikan betul karena ada potongan yang utuh dan tidak utuh," tambahnya.

Di sisi lain, Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan, pihaknya masih melakukan identifikasi korban di RSUD Karawang dengan bantuan tim Inafis dan DVI.

Ia mengungkapkan, hingga Senin sore, diketahui satu korban tewas telah teridentifikasi. 

"(Korban) luka bakar, ada enam mayat masih utuh yang sedang diidentifikasi dan ada satu dari data inafis kita yang alamatnya di Kudus. Ini identik, tapi kita pastikan," ujar Aan.

Baca juga: Viral, Video Polisi Bermotor Step Mobil Pemudik Mogok di Tol Cipali

3. Pengakuan sopir bus saat kecelakaan terjadi

Heri, sopir Bus PO Primajasa yang terlibat dalah kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek Km 58 menceritakan kronologi kejadian saat kecelakaan berlangsung.

Saat itu dirinya sedang mengendarai Bus Primajasa dari arah Bandung menuju Jakarta.

Ketika itu jalur Bandung arah Jakarta tengah dilakukan contra flow dua lajur yang digunakan pemudik dari arah Jakarta menuju timur.

"Terus tiba-tiba ada Grandmax menghindari dan menabrak bagian depan keluar dari jalur contra flow. Saya coba menghindari ke kiri," kata Heri diberitakan Kompas.com, Senin.

Lalu, kata Heri, di bagian belakang seperti ada kendaraan lain dan menabrak bagian kiri.

4. Penyebab kecelakaan masih didalami polisi

Pihak kepolisian masih mendalami penyebab kecelakaan yang melibatkan dua mobil dan satu bus di Tol Jakarta-Cikampek Km 58.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Jules Abraham Abbast mengungkapkan, tim gabungan Polda Jabar telah melakukan olah tempat kejadian perkara pada pukul 13.30 WIB.

Pihaknya telah menggunakan traffic accident analysis (TAA) untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan tersebut.

"Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan oleh tim gabungan dari Koorlantas Polri dan Ditlantas Polda Jabar," ungkap Jules dikutip dari Kompas.com, Senin.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com