Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mencegah dan Mengatasi Mabuk Perjalanan

Kompas.com - 05/04/2024, 17:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Pasalnya, membaca menyebabkan ketidakselarasan fokus antara telinga dan mata. Ketika mata fokus pada satu titik, tubuh berusaha menyeimbangkan posisi akibat ada guncangan dalam perjalanan. Akibatnya, rasa mual atau pusing akan muncul.

5. Minum obat mabuk perjalanan

Mabuk dapat dicegah dengan konsumsi obat antimabuk yang diminum satu hingga dua jam sebelum perjalanan.

Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes), obat mencegah mabuk perjalanan yang biasanya diresepkan dokter antara lain berupa domperidone, metoclopramide, atau ondansetron.

Perlu diingat, obat mabuk perjalanan memiliki efek samping menyebabkan rasa kantuk. Karena itu, hindari mengkonsumsi obat mabuk perjalanan saat harus mengemudi.

Baca juga: Cara Mencegah Pecah Ban Mobil di Jalan Tol Saat Mudik Lebaran

Cara mengatasi mabuk perjalanan

Jika Anda masih mengalami mabuk perjalanan, ada beberapa hal lain yang dapat dilakukan untuk mengatasinya:

1. Atur posisi duduk

Mabuk perjalanan akan bertambah parah atau mudah kambuh ketika duduk menghadap ke belakang atau samping. Cobalah ubah posisi duduk yang nyaman dalam kendaraan.

Misalnya, duduk di bagian sayap dan jendela pesawat, hindari menghadap belakang saat berada dalam kapal, kereta api, atau bus, serta duduk menghadap ke depan saat berkendara dengan mobil.

Baca juga: Jadwal Operasional Jalan Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

2. Pakai minyak aroma terapi

Minyak aromaterapi, minyak esensial, atau minyak angin yang mengengeluarkan aroma menyengat, mampu menghangatkan tubuh saat dicium. Hal ini dapat bantu mengurangi rasa mual dan tidak nyaman akibat mabuk perjalanan.

Karenanya, simpan minyak aroma esensial tertentu, seperti minyak kayu putih, lavender, lemon, atau rempah-rempah lain di dalam tas atau kendaraan.

3. Konsumsi makanan ringan atau permen

Mual dan mabuk perjalanan bukan berarti perut dibiarkan kosong dan merasa lapar. Namun, hindari konsumsi makanan berlemak, santan, atau pedas.

Makanan ringan seperti keripik, makanan manis, buah-buahan ataupun permen dengan rasa mint atau jahe menjadi pilihan tepat untuk meminimalisir pusing dan mual saat perjalanan.

Baca juga: Jadwal Operasional Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Lebaran 2024

4. Cari udara segar

Perjalanan mudik yang jauh dapat membuat mabuk atau bosan. Apalagi, kondisi lalu lintas sedang padat dan macet.

Untuk mengatasi mabuk perjalanan, buka sedikit jendela atau keluar dari mobil untuk menghirup udara segar. Hal ini akan membantu saat merasa mual dan pusing.

5. Pejamkan mata dan istirahat

Tips lain untuk mengatasi mabuk perjalanan berupa rasa mual dan pusing adalah dengan memejamkan mata atau istirahat sejenak.

Pastikan posisi kepala berada di posisi stabil saat memejamkan mata agar tidak membuat kepala semakin pusing.

Selain cara-cara tersebut, mengalihkan perhatian dengan berbicara ke teman seperjalanan, mendengarkan musik, atau menyanyikan lagu dapat mengatasi mabuk selama perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Tren
Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Tren
Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Tren
Tak Hanya Menggunakan Suara, Kucing Juga Berkomunikasi dengan Bantuan Bakteri

Tak Hanya Menggunakan Suara, Kucing Juga Berkomunikasi dengan Bantuan Bakteri

Tren
Sosok dan Kejahatan Chaowalit Thongduang, Buron Nomor Satu Thailand yang Ditangkap di Bali

Sosok dan Kejahatan Chaowalit Thongduang, Buron Nomor Satu Thailand yang Ditangkap di Bali

Tren
Cara Mendapatkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Digital melalui Jamsostek Mobile

Cara Mendapatkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Digital melalui Jamsostek Mobile

Tren
9 Rekomendasi Makanan yang Membantu Menunjang Fungsi Otak, Apa Saja?

9 Rekomendasi Makanan yang Membantu Menunjang Fungsi Otak, Apa Saja?

Tren
Meski Kaya Kolagen, Ini Jenis Kulit Ikan yang Tak Boleh Dimakan

Meski Kaya Kolagen, Ini Jenis Kulit Ikan yang Tak Boleh Dimakan

Tren
Bentuk Bumi Disebut Bukan Bulat Sempurna tapi Berbenjol, Ini Penjelasan BRIN

Bentuk Bumi Disebut Bukan Bulat Sempurna tapi Berbenjol, Ini Penjelasan BRIN

Tren
'Perang' Kesaksian soal Keterlibatan Pegi dalam Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

"Perang" Kesaksian soal Keterlibatan Pegi dalam Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Pemadanan NIK Jadi NPWP, Ini yang Perlu Dipahami

Pemadanan NIK Jadi NPWP, Ini yang Perlu Dipahami

Tren
Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia, Ini Penyebabnya

Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia, Ini Penyebabnya

Tren
Jalan Kaki 30 Menit Membakar Berapa Kalori?

Jalan Kaki 30 Menit Membakar Berapa Kalori?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 3-4 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 3-4 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 2-3 Juni | Orang dengan Gangguan Kesehatan Tertentu yang Tak Dianjurkan Minum Air Kelapa

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 2-3 Juni | Orang dengan Gangguan Kesehatan Tertentu yang Tak Dianjurkan Minum Air Kelapa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com