Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Ungkap 12 Fakta Gempa Bawean, Berpusat di Sesar Tua Pola Meratus

Kompas.com - 25/03/2024, 07:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

7. Gempa dipicu reaktivasi sesar tua

Analisis BMKG menunjukkan episenter gempa Bawean ternyata terletak tepat di jalur sesar yang sudah terpetakan.

Jika mencermati lokasi pusat gempa Bawean, episenternya terletak tepat pada jalur Sesar Muria (Laut) menurut paper yang dipublikasikan Peter Lunt (2019).

"Jalur sesar ini berada di zona Sesar Tua Pola Meratus. Salah satu jalur sesar di zona Pola Meratus ini diduga mengalami reaktivasi dan memicu gempa," kata Daryono.

8. Gempa susulan lebih besar

Gempa Bawean memiliki gempa susulan dengan magnitudo lebih besar, yaitu 6,5 dari gempa pertama yang hanya berkekuatan 5,9.

Hal ini terjadi karena asperity atau bidang bakal geser di bidang sesar yang ukurannya lebih besar mengalami pecah belakangan, salah satunya karena dipicu tekanan dari gempa pertama dengan aspertity yang ukurannya relatif lebih kecil.

Bidang sesar yang pecah pertama kali (first rupture) adalah asperity pada struktur batuan yang lebih lemah, sehingga mengalami pecah duluan sebagai gempa pembuka (foreshock).

Baca juga: Imbas Gempa M 6,5 Tuban, Perjalanan Kereta Api di Daop 8 Berhenti di Stasiun Terdekat

9. Gempa susulan cukup banyak

Rentetan gempa susulan disebabkan karakteristik gempa kerak dangkal di Bawean terjadi pada batuan kerak bumi permukaan yang batuannya bersifat heterogen sehingga mudah rapuh patah.

Berbeda dengan gempa kerak samudra yang batuan bersifat homogen dan elastik sehingga biasanya miskin gempa susulan bahkan terkadang tidak diikuti gempa susulan meskipun magnitudo gempanya cukup besar.

Gempa susulan lazim terjadi pasca terjadi gempa kuat dan bukan untuk ditakuti.

"Banyaknya gempa susulan justru dapat memberi informasi peluruhan gempa sehingga kita dapat mengestimasi kapan berakhirnya gempa susulan," tutur Daryono.

10. Gempa Bawean mulai meluruh

Hasil monitoring BMKG hingga Minggu pagi (24/3/2024) pukul 10.00 WIB tercatat sebanyak 239 kali gempa dengan frekuensi kejadian yang semakin jarang.

Jika hari Jumat (22/3/2024) dalam satu jam dapat terjadi 19 kali gempa, data terkini Minggu (24/3/2024) menunjukkan dalam 1 jam terjadi 2-3 kali gempa.

Baca juga: Gempa M 6,0 Tuban Terasa sampai ke Yogyakarta, Apa Penyebabnya?

11. Menambah catatan gempa kuat di Laut Jawa

Sejarah gempa kuat di Laut Jawa tidak banyak, hanya 4 kali yaitu pada 1902, 1939, 1950 dan terkini 2024.

12. Ancaman gempa merusak di Jawa Timur

Gempa Bawean menunjukkan adanya ancaman gempa merusak di Jawa Timur tidak hanya berasal dari selatan yaitu sumber gempa subduksi lempeng/megathrust dan sesar-sesar aktif di daratan, melainkan juga dari sumber-sumber gempa di Laut Jawa di utara Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com