Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Merasa Cemas? Berikut 7 Cara Sederhana Mengatasinya

Kompas.com - 23/03/2024, 20:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Rasa cemas adalah reaksi terhadap stres, dan kondisi ini normal dialami oleh semua orang.

Kecemasan dapat didefinisikan sebagai kekhawatiran terhadap ancaman yang masih ada di masa depan. Cemas menjadi reaksi terhadap ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Kecemasan ringan bermanfaat dalam beberapa situasi, seperti mengingatkan Anda akan bahaya dan membantu mempersiapkan untuk mengatasinya.

Namun, ketika Anda mengalami rasa cemas secara berlebihan, itu bisa menjadi gangguan kecemasan dan memberikan sejumlah masalah kesehatan.

Baca juga: 7 Tanda Anjing Peliharaan Anda sedang Stres atau Cemas


Berikut adalah beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk meredakan rasa cemas:

1. Olahraga

Olahraga dapat meredakan cemas dengan menurunkan kadar hormon stres dalam tubuh dan membuat Anda fokus pada olahraga, sehingga mengalihkan perhatian pikiran yang membuat stres.

Menurut Medical News Today, penelitian menemukan bahwa orang yang mengikuti program olahraga selama 12 minggu mengalami penurunan gejala depresi dan kecemasan.

Meski demikian, ketika memulai program aktivitas fisik untuk mengatasi kecemasan harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dan bekerja sama dengan pelatih.

Baca juga: Penelitian Ungkap Kucing Bisa Merasa Cemas Saat Ditinggal Pemiliknya

2. Aktivitas yoga

Yoga mungkin merupakan salah satu bentuk latihan yang sangat bermanfaat untuk mengatasi kecemasan.

Yoga dapat menurunkan detak jantung, tekanan darah, dan kadar kortisol. Memiliki terlalu banyak kortisol dalam aliran darah dapat memperburuk kecemasan.

Yoga menyebabkan penurunan gejala depresi dan kecemasan dan mengurangi kadar molekul yang disebut sitokin dalam darah. Sistem kekebalan melepaskan sitokin sebagai respons terhadap stres.

Baca juga: 10 Manfaat Yoga, Dapat Mengurangi Kecemasan dan Baik untuk Kesehatan Tulang

3. Mendengarkan musik

Musik dapat mengaktifkan sistem penghargaan di otak yang meningkatkan perasaan senang dan mengurangi stres dan kecemasan.

Diketahui gejala kecemasan dapat membaik saat orang mendengarkan musik. Namun, tidak jelas apakah efeknya bertahan lebih lama dibandingkan aktivitasnya.

Mendengarkan lagu atau genre musik favorit mungkin merupakan obat jangka pendek yang efektif untuk mengatasi stres.

Baca juga: Manfaat Positif Mendengarkan Musik bagi Kucing Peliharaan

4. Hindari penundaan

Orang dengan kecemasan mungkin cenderung menunda tugas atau proyek penting untuk menghindari stres untuk sementara waktu.

Namun, penundaan sering kali mengakibatkan terburu-buru menyelesaikan tugas sebelum tenggat waktu. Hal ini justru menyebabkan stres dan kecemasan yang lebih besar.

Penelitian menunjukkan bahwa jenis stres ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan terkait stres.

Baca juga: Benarkah Cemas Berlebihan dapat Memicu Asam Lambung? Berikut Penjelasannya

5. Lakukan meditasi terbimbing

Dilansir dari Healthline, meditasi dapat mendorong seseorang untuk fokus pada perasaan, pikiran, atau sensasi tubuh yang sedang terjadi pada saat ini.

Hal ini dapat membantu mengalihkan perhatian orang dari pemikiran ruminatif dan pola pikir negatif lainnya.

Saat ini mempelajari meditasi sederhana bisa dilakukan dengan mudah. Anda bisa mempelajarinya sendiri melalui panduan dari aplikasi atau program online.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Mindfulness dan Meditasi

6. Cobalah untuk jalan-jalan

Berada di luar ruangan menjadi salah satu hal yang baik dalam mengendalikan rasa cemas. Lakukan sambil memperhatikan suara di sekitar, rasakan angin, hingga menghirup aroma di sekitar Anda.

Anda bisa memulainya dengan jalan-jalan singkat di sekitar rumah dan sebaiknya tidak perlu membawa ponsel untuk bisa fokus pada indra dan lingkungan Anda.

7. Tinggalkan ponsel dan media sosial

Kurangi penggunaan ponsel jika tidak perlu, seperti ketika Anda duduk untuk makan atau ketika pergi ke kamar mandi. Cobalah simpan ponsel di ruangan lain.

Duduk dan bernapaslah sebelum Anda mulai makan kembali meluangkan waktu untuk diri sendiri dan fokus menyelesaikan makanan.

Mengurangi atau berhenti sejenak dari media sosial juga dapat berkontribusi mengurangi rasa cemas yang mengganggu produktivitas Anda.

Ketika akan kembali membuka media sosial, tetapkan batas waktu dan jangan sampai aktivitas itu menghambat ritme kerja Anda karena menghabiskan terlalu banyak waktu untuk melihat timeline.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com