Kadal ini menggigit dengan mengunci rahangnya pada mangsanya sementara giginya yang berlekuk menyalurkan racun saraf ke dalam luka.
Diketahui gigitan kadal ini menyakitkan. Namun, tidak ada laporan kematian manusia yang dikonfirmasi terkait dengan spesies ini.
Baca juga: 7 Pulau Paling Berbahaya di Dunia, Ada yang Pernah Jadi Tempat Uji Coba Nuklir
Biawak air Malaya (Varanus salvator) hidup di Kepulauan Sunda Besar dan wilayah pesisir Teluk Benggala dan Laut Cina Selatan.
Biawak air, termasuk biawak air Malaya, umumnya adalah karnivora dan sering memakan serangga besar dan laba-laba, kadal lain, mamalia kecil, ikan, hingga burung.
Namun, manusia yang digigit oleh biawak air biasa mungkin akan disuntik dengan racun, yang menghasilkan efek ringan, namun bisa menyebabkan terkena bakteri menular.
Baca juga: 9 Ikan Paling Berbahaya di Dunia, Bisa Menyebabkan Kematian
Spesies kadal yang sering kali disebut buaya pohon ini ditemukan di pulau New Guinea. Sebagian besar hidup di pepohonan dan lebih menyukai lingkungan dataran rendah.
Dilansir dari laman Wild Explained, Varanus salvadorii memiliki gigi yang tajam seperti taring, rahang yang kuat, dan air liur yang sedikit berbisa.
Kadal ini mampu tumbuh panjang hingga 5 meter dengan berat mencapai 90 kilogram. Mereka juga dikenal sangat agresif.
Baca juga: 7 Laba-laba Paling Beracun di Dunia
Biawak Nil adalah kadal terbesar di Afrika yang bisa tumbuh hingga panjang 2 meter dan beratnya mencapai 20 kilogram.
Spesies kadal ini diketahui cukup berbahaya dengan nafsu makan rakus dan diketahui memakan apa saja yang mereka bisa.
Biawak Nil dapat menggigit dan menyebabkan cedera serius jika diprovokasi. Gigitannya sedikit berbisa dan mudah menyebabkan infeksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.