Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Ternyata Sudah Peringatkan Rusia Sebelum Penembakan Massal di Moskwa Terjadi

Kompas.com - 23/03/2024, 15:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) ternyata sudah memperingatkan Rusia soal rencana kelompok bersenjata melakukan penyerangan di Moskow atau Moskwa.

Peringatan tersebut dikeluarkan jauh-jauh hari sebelum beberapa orang dengan senapan serbu melakukan penembakkan secara brutal di Crocus City Hall, sebelah barat Moskwa pada Jumat (22/3/2024) waktu setempat.

Dilaporkan New York Times, peringatan soal potensi ancaman keamanan di Moskwa dikeluarkan Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Rusia, Kamis (7/3/2024).

Kedubes AS di Rusia menyebutkan, pihaknya menerima laporan ada kelompok bersenjata yang mereka sebut sebagai "ekstremis", dalam waktu dekat bakal menyerang tempat pertemuan berskala besar di Moskwa, termasuk gedung konser.

Dalam pernyataan tersebut, warga AS di Rusia diingatkan bahwa teror di Rusia dapat terjadi dalam 48 jam ke depan.

"Peringatan itu terkait dengan serangan pada hari Jumat. Namun hal itu tidak terkait dengan kemungkinan sabotase Ukraina," kata pejabat AS.

Pejabat AS juga mengatakan, pihaknya tidak akan menggunakan kata "ekstremis" dalam peringatannya bila hal ini direncanakan oleh Kyiv.

Baca juga: Putin Sebut Rusia Hampir Menciptakan Vaksin Kanker

Dinilai menakut-nakuti Rusia

Meski AS sudah mengeluarkan peringatan, kelompok pro Kremlin menilai peringatan dini ancaman penembakan di Rusia tersebut merupakan usaha AS untuk menakut-nakuti Rusia. 

Pada saat itu, pejabat AS mengaku khawatir bila serangan di Moskwa akan dikaitkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Ukraina.

Pejabat setempat menilai, Putin akan memberikan tekanan pada negara-negara Barat untuk mengidentifikasi siapa yang mereka anggap bertanggung jawab atas serangan di Moskwa bila benar-benar terjadi.

Mereka juga menyebutkan, Putin dapat menggunakan teror di Rusia sebagai cara untuk melemahkan dukungan ke Ukraina.

Kemudian, pada Selasa (19/3/2024), Putin melontarkan pernyataan bahwa peringatan dari Kedubes AS di Rusia merupakan bentuk pemerasan untuk mengintimidasi dan mengacaukan rakyatnya.

Setelah penembakan di Rusia terjadi, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Presiden AS Joe Biden, John Kirby, menyatakan pihaknya tidak memiliki bukti jika Ukraina atau orang Ukraina terlibat dalam aksi ini.

"Hati dan pikiran kami jelas akan bersama para korban serangan penembakan di Rusia yang mengerikan ini," ujar Kirby.

Baca juga: Beda Sikap AS dan Rusia Tanggapi Prabowo-Gibran Unggul di Quick Count Pilpres 2024

ISIS mengaku bertanggung jawab penembakan di Rusia

Sebagaimana dilaporkan oleh Al Jazeera, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku sebagai dalang atau pihak yang bertanggung jawab atas penembakan di Rusia.

Setidaknya lima pria bersenjata berkamuflase dengan senjata otomatis menyerbu ke dalam gedung konser yang penuh sesak di pinggiran barat Moskwa.

Penyerangan terjadi ketika penonton sedang berkumpul untuk menonton penampilan sebuah band rock.

Pelaku menembaki kerumunan penonton dan meledakkan bahan peledak yang menimbulkan kebakaran dalam gedung.

Pada Sabtu (23/3/2024), juru bicara Komite Investigasi Rusia mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apapun tentang nasib para penyerang.

Menurut pengakuan saksi, Alexei yang merupakan seorang produser musik, ia mendengar beberapa suara tembakkan dari senapan mesin dan suara teriakan ketika hendak duduk di barisan depan panggung.

"Saya segera menyadari bahwa itu adalah tembakan otomatis dan memahami bahwa kemungkinan besar ini adalah yang terburuk, serangan teroris," ungkap dia.

Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Uni Soviet dan Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com