Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ciri Bintik Merah DBD yang Muncul Setelah Demam

Kompas.com - 23/03/2024, 11:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kemunculan bintik-bintik merah di bagian tubuh tertentu menjadi salah satu gejala demam berdarah dengue (DBD).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, penularan penyakit DBD di berbagai daerah di Indonesia meningkat seiring masuknya musim pancaroba.

Hingga Maret 2024, seperti dikutip Kompas.com, Jumat (22/3/2024), total kasus DBD dilaporkan mencapai 35.556 kasus dengan 290 kematian.

Jumlah tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2023 pada periode yang sama.

Bahkan, sejumlah daerah sudah menetapkan DBD sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), seperti Jepara, Enrekang, Kutai Barat, Lampung Timur, dan Nagekeo.

Baca juga: Waspadai Lonjakan Kasus DBD Saat Pancaroba, Ini Kata Kemenkes


Gejala demam berdarah dengue

Dokter spesialis anak di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (RS UNS) Solo, Aisya Fikritama menjelaskan, demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus dengue.

Penyakit ini ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang telah terinfeksi virus dengue.

"Dan itu gejala DB-nya baru akan muncul setelah empat sampai tujuh hari setelah digigit nyamuk pertama kali," ujar Aisya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Menurut Aisya, baik anak maupun orang dewasa, gejala DBD umumnya meliputi:

  • Demam tinggi mendadak
  • Sakit kepala
  • Nyeri mata
  • Sakit otot
  • Nyeri sendi
  • Mual dan muntah
  • Bintik merah atau ruam pada kulit.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Kenali 6 Gejala Demam Berdarah pada Anak Berikut Ini

Ciri-ciri bintik merah DBD

Gejala bintik atau ruam merah umumnya akan tampak memenuhi beberapa area tubuh, terutama wajah, leher, dan dada.

Bintik merah akibat penyakit demam berdarah juga sering kali muncul di lengan atau kaki penderita.

Aisya menjelaskan, bintik merah biasanya timbul sekitar dua atau lima hari sejak penderita pertama kali mengalami demam tinggi.

"Jadi misalnya demam hari Senin, maka akan muncul pada hari Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan seterusnya," ungkapnya.

Pada periode ini, ruam yang muncul akan berbentuk seperti bercak kemerahan, dan terkadang disertai bintik putih di bagian tengahnya.

Aisya mengatakan, salah satu ciri yang membedakan bintik karena infeksi demam berdarah dengan bintik lainnya adalah penampakan saat kulit diregangkan.

Saat kulit diregangkan, bintik merah bekas gigitan nyamuk biasa normalnya akan hilang. Namun, hal sebaliknya berlaku untuk ruam demam berdarah.

"Walaupun kulitnya diregangkan, bintik merah (DBD) itu tidak akan hilang, tetap terlihat," kata Aisya.

Lambat laun, ruam merah atau bintik-bintik itu akan berkurang saat memasuki hari keempat atau hari kelima demam.

"Dan akan menghilang setelah hari keenam," tutur Aisya.

Kendati demikian, penampakan gejala bintik merah demam berdarah sedikit mengecoh karena mirip dengan penyakit lain, seperti campak.

Bedanya, bintik pada pasien DBD tidak akan meninggalkan bekas sama sekali, sedangkan bintik campak biasanya meninggalkan bekas kehitaman atau kecoklatan.

Baca juga: Bagaimana Wolbachia Menurunkan Penyebaran DBD? Berikut Penjelasannya

Kapan harus ke fasilitas kesehatan?

Ilustrasi demam berdarah dengue, demam berdarah dengue (DBD)SHUTTERSTOCK/Witsawat.S Ilustrasi demam berdarah dengue, demam berdarah dengue (DBD)

Terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, gejala bintik merah DBD biasanya muncul tiga hari setelah demam.

"Biasanya setelah demam tiga hari, bisa di tangan, di kaki di punggung atau belakang badan," kata Nadia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.

Saat memasuki hari ketiga demam, menurut Nadia, suhu tubuh akan turun secara tiba-tiba yang menandakan penderita memasuki fase presyok.

Presyok adalah masa-masa rentan saat virus dengue dari nyamuk Aedes aegypti mulai menggerogoti tubuh penderita.

Kondisi ini membuat penderita mengalami gangguan sirkulasi darah, sehingga aliran darahnya menjadi tidak normal.

"Bukan (demam benar-benar) turun tapi anak memasuki fase presyok kalau bintik merah ini banyak. Dan biasanya badan, tangan, dan kaki terasa dingin atau keringat dingin," terang Nadia.

Dia menegaskan, jika dalam tiga hari demam tidak kunjung turun atau bintik merah mulai banyak ditemukan, penderita harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit guna mendapatkan perawatan.

Baca juga: Waspada Peningkatan Kasus DBD, Ini Gejala Demam Berdarah Dengue

Kemenkes gencarkan gerakan 3M

Sementara itu, dalam rangka mencegah kasus semakin meningkat, Kemenkes telah mengirimkan surat edaran kewaspadaan kepada provinsi dan kabupaten/kota.

"Khusus kabupaten/kota yang terjadi peningkatan kasus dibuatkan surat edaran kewaspadaan khusus untuk segera melakukan intervensi pemberantasan sarang nyamuk," tuturnya.

Surat edaran khusus juga meminta daerah dengan catatan peningkatan kasus demam berdarah dengue untuk aktif menerapkan gerakan 3M, yang meliputi:

  • Menguras tempat penampungan air
  • Menutup tempat-tempat penampungan air
  • Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti si pembawa virus DBD pada manusia.

Nadia melanjutkan, pihaknya juga menggencarkan edukasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3M kepada masyarakat umum.

Tak kalah penting, Kemenkes turut meningkatkan surveilans penyakit demam berdarah guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan yang lebih efektif.

"Mengingatkan fasilitas kesehatan tentang potensi kenaikkan kasus dan memastikan sarana dan prasarana tersedia di puskesmas dan rumah sakit," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com