Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alami 16 Kali Matahari Terbit dan Terbenam dalam Sehari, Bagaimana Astronot Tidur di Stasiun Antariksa?

Kompas.com - 18/03/2024, 16:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Sementara itu, pagi harinya, saat Andreas bangun, cahaya lampu berubah menjadi biru yang menyerupai warna langit pagi.

Menurut ESA, warna cahaya dipilih secara cermat untuk meniru cahaya alami pagi dan siang hari, yang tidak akan dialami astronot saat berada di ISS.

Selain menggunakan lampu bantu, peneliti dalam eksperimen Sleep in Orbit juga telah mengembangkan alat pengukur kecil di telinga untuk mengukur kualitas tidur.

Benda mirip earphone tersebut berfungsi sebagai elektroensefalogram untuk mengetahui aktivitas kelistrikan dari otak.

Dengan demikian, peneliti bisa menganalisis aktivitas otak astronot sepanjang malam untuk membantu memahami kualitas tidurnya.

Baca juga: Mengapa Ruang Angkasa Gelap, meski Lebih Dekat dengan Matahari?

Astronot tidur di kantong dan diikat

Sementara itu, sama seperti luar angkasa pada umumnya, ISS tidak memiliki gravitasi yang bisa menahan astronot dan benda-benda tetap berada di tempatnya.

Dikutip dari laman Badan Penjelajah Antariksa Jepang (JAXA), para astronot di ISS sebenarnya bisa tidur di mana saja dan menghadap ke mana saja.

Namun demikian, tidak mengenakkan rasanya jika melayang-layang ke suatu tempat selama tertidur.

Guna mengakali nihilnya gravitasi, para astronot pun tidur di kompartemen kecil menggunakan kantong tidur.

Bukan hanya masuk ke kantong tidur, mereka juga mengikat tubuhnya dengan longgar agar tidak melayang selama terlelap.

Bagi astronot yang tidak dapat tidur karena suara mesin yang bising, ISS menyediakan penutup telinga dan mata untuk membantu tidur lebih nyenyak.

Siklus tidur astronot selama berada di ISS pun ditetapkan kurang lebih delapan jam. Kendati demikian, dalam kebanyakan kasus, mereka akan tidur sekitar 6 jam.

Pasalnya, penghuni ISS umumnya sering bekerja berjam-jam atau menghabiskan waktu menikmati pemandangan luar angkasa dari balik jendela.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com