Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Mengatasi Sakit Kepala Saat Puasa Ramadhan Tanpa Minum Obat

Kompas.com - 14/03/2024, 07:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat menjalankan puasa Ramadhan, berbagai kendala kesehatan sering muncul, seperti sakit kepala.

Umumnya, sakit kepala yang terjadi pada saat puasa Ramadhan terjadi akibat kadar gula darah yang turun di siang hari.

Mengingat kita tengah puasa, maka minum obat bukanlah pilihan untuk mengatasinya.

Lalu, bagaimana cara mengatasi sakit kepala saat berpuasa tanpa minum obat?

Baca juga: 7 Cara Mencegah Haus Saat Puasa, Apa Saja?


Cara mengatasi sakit kepala saat berpuasa

1. Mengurangi kafein

Direktur medis dari Headache Clinic, Elliot Shevel mengatakan, masalah sakit kepala akan terjadi apabila pasien terbiasa minum kopi setiap hari.

Untuk mengatasinya, orang yang mengalami sakit kepala dianjurkan untuk mengurangi konsumsi kafein pada beberapa hari menjelang puasa, dikutip dari News24, Rabu (27/7/2011).

Namun, apabila Ramadhan telah dimulai, Shevel menyarankan untuk meminum secangkir kopi kental sebelum Anda memulai puasa setiap hari.

Mengonsumsi kopi kental sebelum puasa akan membantu mencegah sakit kepala yang terjadi akibat kekurangan kafein.

Baca juga: Lupa Baca Niat Saat Sahur, Apakah Puasa Ramadhan Tetap Sah?

2. Mengonsumsi makanan rendah gula sebelum puasa

Gula darah rendah atau hipoglikemia adalah pemicu umum sakit kepala saat seseorang berpuasa.

Jika Anda mengonsumsi makanan dengan kandungan gula tinggi sebelum berpuasa, cara ini dapat menyebabkan kenaikan kadar gula darah secara cepat. Nantinya, tubuh akan mengalami penurunan gula darah dengan cepat yang dapat memicu sakit kepala.

Untuk mengatasinya, Shevel menyarankan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan gula rendah sebelum puasa. Cara ini dapat mencegah timbulnya rasa sakit di bagian kepala ketika berpuasa di siang hari.

Adapun makanan dengan kadar gula rendah antara lain yoghurt buah rendah lemak, jus apel, buah anggur, jelai mutiara, dan lentil merah.

Baca juga: Jadwal Minum Air Putih Saat Puasa, Bisa Cegah Dehidrasi

3. Minum cukup air

Otak manusia sebagian besar terdiri dari air dan sangat sensitif terhadap jumlah air yang tersedia.

Ketika otak mendeteksi bahwa persediaan air terlalu sedikit, otak mulai memproduksi histamin.

Akhirnya, tubuh akan memulai proses penjatahan dan konservasi air untuk melindungi otak jika kekurangan air terus berlanjut dalam waktu lama.

Halaman:

Terkini Lainnya

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com