Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ungkap Misteri Usia Bukit Pasir Lala Lallia di Maroko

Kompas.com - 07/03/2024, 10:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah ilmuwan berhasil mengungkap misteri di balik bukit pasir terbesar di dunia, Gurun Lala Lallia di Maroko

Mereka mengungkap struktur internal dalam fitur geologis yang menunjukkan usia bukit pasir bintang Lala Lallia, dekat perbatasan dengan Aljazair.

"Mengetahui usianya dapat membantu para ilmuwan memahami angin dan mengungkap iklim pada masa itu," kata Prof Geoff Duller dari Universitas Aberystwyth, peneliti yang menerbitkan studi tersebut bersama Prof Charles Bristow dari Universitas Birkbeck, seperti dilansir BBC.

Lala Lallia atau dalam bahasa Berber berarti titik suci tertinggi adalah bukit pasir bintang di Maroko timur.

Tingginya menjulang sekitar 100 meter di atas bukit pasir di sekitarnya dengan lebar sekitar 700 meter dan berisi sekitar 5-1/2 juta metrik ton pasir.

Profesor emeritus sedimentologi di Birkbeck College, University of London, Charles Bristow mengatakan pihaknya telah memetakan bukit pasir itu bersama dengan tim mahasiswa geologinya, seperti dilansir dari CNN.


Baca juga: Bagaimana Wilayah Gurun Bisa Terbentuk? Berikut Penjelasannya

Metode misteri di balik bukit pasir terbesar di dunia

Dilansir dari Reuters, proses penemuan struktur internal di dalam bukit pasir kuno itu tidak mudah.

Para peneliti menggunakan radar penembus tanah untuk mengintip ke dalam bukit pasir. Mereka juga menggunakan penanggalan pendaran untuk menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan Lala Lallia terbentuk.

Penanggalan pendaran adalah teknik geokronologi yang digunakan untuk menanggali peristiwa geologi dan artefak arkeologi dari periode Kuarter akhir.

Metode ini didasarkan pada jumlah energi yang terperangkap di dalam butiran pasir.

Ketika gelombang radio pada radar penembus itu memantul kembali ke antena penerima, gelombangnya akan menghasilkan gambar beresolusi tinggi yang menunjukkan bentuk lapisan sedimen yang berbeda.

Hasilnya, terungkap adanya lapisan-lapisan di dalam bukit pasir Lala Lallia yang menunjukkan bagaimana bukit pasir terbentuk dari waktu ke waktu.

"Bukit pasir bintang terbentuk di daerah dengan rezim angin yang kompleks, yang berarti angin bertiup dari arah yang berbeda, dan akumulasi pasir bersih, titik-titik di dalam gurun di mana tumpukan besar pasir dapat ditiup untuk membentuk bukit pasir raksasa," kata dia.

Baca juga: 10 Gurun Terluas di Dunia, Peringkat Pertama Bukan Gurun Sahara

Usia bukit pasir bintang Lala Lallia

Dengan memetakan struktur internal gundukan bukit pasir kuno, para peneliti menghitung bahwa bagian tertua dari dasar bukit pasir itu terbentuk sekitar 13.000 tahun yang lalu.

Namun, selama sekitar 8.000 tahun, tim peneliti menemukan bukit pasir bintang yang mencakup 700 meter dengan tinggi 100 meter itu tumbuh sama sekali.

Faktanya, sebagian besar pertumbuhan ukurannya ke saat ini terjadi selama 1.000 tahun terakhir, jauh lebih cepat dari yang diperkirakan.

Hal ini mengacu pada peneliti yang termuat di jurnal Scientific Reports pada 4 Maret 2024.

Baca juga: Ilmuwan Perkirakan Gurun Sahara Berubah Jadi Hutan Hijau Setiap 21.000 Tahun Sekali

Bukit pasir Lala Lallia bergerak

Peneliti juga mengungkap bahwa bukit pasir Lala Lallia bergerak ke arah barat dengan kecepatan sekitar 1,6 kaki atau 0,5 meter per tahun.

"Semuanya bermigrasi," kata rekan penulis studi Geoff Duller, ketua departemen geografi dan ilmu bumi di Universitas Aberystwyth di Wales, dilansir dari CNN.

Menurutnya, bukit pasir tersebut bergerak sekitar setengah meter per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com