Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Gunung Bawah Laut, Tingginya Tiga Kali Burj Khalifa

Kompas.com - 04/03/2024, 18:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Dilansir dari Times Now News, temuan ini penting karena gunung laut kerap menampung terumbu karang, bunga karang, anemon, dan organisme hidup lainnya.

Gunung-gunung itu menyediakan makanan, tempat berteduh, dan permukaan yang menjadi habitat bagi tumbuhan lainnya.

Setiap penemuan mengungkap titik-titik keanekaragaman hayati laut yang baru dan masih perlu banyak dipelajari.

Semakin banyak pemetaan yang dilakukan, semakin banyak pula temuan spesies baru yang luar biasa.

Namun, ketiadaan topografi bawah laut yang terperinci atau data batimetri, menghambat kemampuan untuk mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan, menavigasi kapal dengan aman di laut, dan melindungi masyarakat pesisir.

Baca juga: Gunung Bawah Laut Ditemukan di Selatan Pacitan, Tingginya 2.200 Meter

Merupakan gunung berapi yang punah

Dilansir dari Space, puncak-puncak raksasa gunung bawah laut ini merupakan gunung berapi yang sudah mati.

Gunung-gunung purba itu berukuran sangat besar sehingga menciptakan perubahan halus pada ketinggian permukaan laut dan atau yang disebut dengan anomali gravitasi.

Anomali gravitasi ini dapat dideteksi oleh satelit. Dalam kasus ini, permukaan laut menonjol tepat di atas puncak gunung berapi.

Pada 2023, tim peneliti yang sama menemukan gunung bawah laut lainnya yang berukuran sekitar dua kali lebih tinggi dari Burj Khalifa.

Tapi ternyata, ada beberapa gunung bawah laut yang lebih besar.

Gunung bawah laut terbesar di dunia secara teknis adalah gunung berapi Mauna Kea yang dalam status tidur atau tidak aktif dan berada di Hawaii, menurut Lembaga Oseanografi Woods Hole.

Tingginya sekitar 4.205 meter di atas permukaan laut, tetapi meluas hingga ke dasar laut, menurut U.S. Geological Survey. Ketinggian sebenarnya gunung tersebut adalah 10.211 meter.

Para ilmuwan menduga, terdapat 100.000 gunung api bawah laut tersebar di seluruh samudra di dunia, sebagaimana disebutkan National Oceanic and Atmospheric Administration.

Namun, hanya sebagian kecil yang telah dipetakan. Lebih dari separuh dari puncak-puncak yang diperkirakan berada di Samudra Pasifik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Tren
Perjalanan Kasus Harun Masiku, 4 Tahun Buron, KPK Panggil Sekjen PDI-P

Perjalanan Kasus Harun Masiku, 4 Tahun Buron, KPK Panggil Sekjen PDI-P

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com