Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Asing Soroti Program Makan Gratis Prabowo, Ancam Anggaran Negara

Kompas.com - 28/02/2024, 10:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

4. Biaya terlalu mahal

US News mengulas soal program makan siang gratis dalam artikel berjudul "Indonesia Prabowo's School Meal Programme to Cost $7.7 Billion in First Year".

Media asal Amerika Serikat ini menyatakan, program Prabowo membutuhkan biaya yang sangat mahal dan dapat merusak rekam jejak disiplin fiskal Indonesia.

US News memberitakan, tim Prabowo-Gibran akan menggelontorkan total biaya Rp 450 triliun untuk mencapai tahap akhir program ini pada 2029. Namun, dibutuhkan biaya 100-120 tiliun pada tahun pertama di 2025.

Tim Prabowo juga memperkirakan program ini membutuhkan 6,7 juta ton beras, 1,2 juta ton ayam, 500.000 ton daging sapi, 1 juta ton ikan, 4 juta kiloliter susu, serta sayuran dan buah-buahan setiap tahun.

Di sisi lain, media tersebut juga menyoroti undang-undang Indonesia melarang defisit fiskal tahunan melebihi 3 persen PDB agar menjamin pengelolaan kebijakan fiskal yang bijaksana.

Baca juga: Begini Strategi Prabowo-Gibran Wujudkan Program Makan Siang Gratis

5. Negara abai dengan batas anggaran

Financial Post merilis artikel berjudul "Free Milk and Cash Gifts Raise Risks to Indonesia and Thailand Ratings" terkait program makan siang gratis.

Media Kanada tersebut mengungkapkan, pemimpin baru Indonesia berisiko mengabaikan batasan anggaran negara demi memenuhi janji kampanye yang mahal berupa pemberian makan siang gratis.

Financial Post menyoroti mahalnya biaya program tersebut diperkirakan memengaruhi defisit anggaran negara. Para pakar ekonomi bahkan telah memperingatkan peningkatan risiko fiskal jangka menengah di Indonesia.

Ahli menyebut, penerapan kebijakan tersebut kemungkinan besar hanya memberikan pertumbuhan sementara dan sulit dipertahankan.

Sebaiknya, dana itu digunakan untuk bidang lain yang lebih produktif seperti infrastruktur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com